Horror merupakan genre game yang tidak jarang dihindari oleh banyak pemain karena kesan seramnya. Kami juga sangat paham dengan rasa tidak nyaman saat memainkan game horror yang terlalu seram dan mengandalkan jumpscare berlebihan, tapi tidak sedikit juga yang membawa pendekatan konsep lebih ringan dan unik. Salah satu contohnya adalah In Nightmare, yang mana game horror terbaru dari Maximum Games ini membawa tema petualangan ringan untuk dinikmati banyak kalangan.
Berfokus pada petualangan seorang anak bernama Bill, game ini membawanya dalam beberapa kenangan buruk serta pengalaman traumatiknya demi bisa bangun dari mimpi buruk panjang. Baik itu karena kondisi keluarga yang terpecah belah, sering terkena bully di sekolah, hingga mengalami serangan mental, ini adalah game horror yang memberi sudut pandang lebih dalam pada pengalaman buruk yang bisa dialami seorang anak kecil dan bagaimana dia bisa menghadapinya.
Premisnya memang cukup menarik dan punya potensi untuk memberi pengalaman berkesan, tapi tentu saja kami harus memainkannya secara langsung apakah gamenya dapat memberi kualitas sepadan atau tidak. Kami untungnya sudah berkesempatan memainkannya lebih dulu dengan review code yang disediakan publisher Ripples Asia. Sebagai tambahan, gamenya juga hanya tersedia eksklusif untuk PlayStation 4 dan PlayStation 5 saja.
Jalan Cerita
Seperti yang kami jelaskan di atas, cerita dalam In Nightmare akan membawa kamu dalam petualangan intens seorang anak bernama Bill yang berusaha keluar dari mimpi buruknya. Pembukaan awal gamenya tidak memberi banyak kejelasan yang bisa membuat bingung jika tidak melihat sinopsisnya, tapi seiring jalannya permainan kamu akan mulai mendapat gambaran lebih jelas dari ceritanya lewat berbagai catatan dan cutscene di beberapa tempat.
Selain demi mendapat gambaran jelas akan ceritanya, mengumpulkan dokumen penting juga memberi akses ke rute berbeda bergantung dari jenisnya seperti diary, laporan medis, atau laporan sekolah. Karena berpengaruh pada ending yang bisa didapat, kamu tentu akan dipaksa untuk mengulang berbagai level demi bisa mendapat dokumen yang diperlukan. Kami merasa kalau aktivitas ini bisa cukup merepotkan bagi sebagian pemain, khususnya bagi mereka yang lebih berfokus pada alur gameplay dan cerita daripada sekedar berlari kesana-kemari demi mengumpulkan dokumen.
Bermain Sebagai 2 Karakter
Selama jalannya permainan kamu bisa melakukan beragam aksi seperti berlari, menunduk, melompat, memanjat, dan lain sebagainya yang bisa ditemui di game horror sejenis. Dari luar gamenya memang terkesan standar, tapi ada satu mekanisme yang membuatnya cukup unik yaitu bagaimana kamu bisa bermain sebagai dua karakter berbeda sekaligus. Selain sang karakter utama Bill, satu lagi yang akan menjadi pendampingnya adalah kupu-kupu bercahaya bernama Bikti.
Lalu bagaimana caranya mengendalikan dua karakter sekaligus? Untuk ini pihak developer sudah menyesuaikan skema kontrolnya sedemikian rupa. Jadi dalam gamenya kamu mengontrol Billy dengan analog kiri, sedangkan Bikti dengan analog kanan. Billy memang memiliki peran yang paling dominan dalam melakukan berbagai tugas, tapi Bikti juga tidak kalah pentingnya karena dapat membantumu dalam melakukan navigasi. Sebagai contoh, dia bisa memungkinkanmu untuk melihat apa yang ada di balik tempat jauh hingga menemukan item dan rute tersembunyi. Jika masih belum cukup, Bikti punya semacam kemampuan sonar untuk mendeteksi keberadaan musuh.
Mekanisme ini terdengar bisa cukup sulit untuk langsung dikuasai, tapi nyatanya kami langsung merasa klop dengan skema kontrolnya. Ini membuat game petualangan horror yang terkesan standar jadi lebih menarik, apalagi karena kamu dituntut untuk melakukan lebih banyak aksi dan memanfaatkan semua skill yang ada. Meski begitu, khusus saat mengendalikan Bikti kamu harus memiliki Dream Essence dan Consciousness dalam jumlah yang cukup. Ini semacam bar khusus yang dikaitkan dengan ragam skill berbeda. Untungnya Dream Essence dan Consciousness bisa didapat dengan mudah di banyak tempat, kecuali satu item penting yaitu Dream Orb yang berguna untuk memberi stun ke semua musuh di sekitar. Khusus untuk yang satu ini kamu hanya bisa membawa maksimal dua Orb dan ketersediannya juga langka, karena itu pastikan untuk menggunakannya di momen krusial saja.
Selain dokumen penting untuk melanjutkan ceruta serta item consumable, di beberapa area kamu bisa menemukan semacam patung rusa yang memungkinkamu untuk memperkuat Billy dan Bikti. Beberapa kemampuan ini termasuk statistik seperti meningkatkan stamina atau aksi khusus seperti Billy yang bisa membawa lebih banyak item. Untuk meningkatkan intensitasnya sebagai game horror, ada beberapa lemari atau tempat khusus untuk bersembunyi dari musuh. Hanya saja gamenya sudah memberi semacam indikator keberadaan musuh serta jaraknya dari karaktermu, jadi adanya tempat bersembunyi ini memang tidak berguna dan justru malah memperlambat tempo permainan.
Gameplay yang Lebih Berfokus ke Stealth
Meski dipasarkan sebagai game yang berfokus pada pemecahan puzzle sebagai fokus gameplay utama, kami justri merasa kalau In Nightmare lebih dominan ke elemen stealth. Saking dominannya sebagian besar porsi gameplay pasti akan melibatkan aksi melarikan diri dari musuh dan bersembunyi. Ini cukup disaangkan, karena bagian puzzlenya lumayan seru dan menantang. Salah satu yang paling kami favoritkan adalah puzzle ala Rubik Cube di Chapter 3, karena meski kamu hanya diminta menyelesaikan satu sisi saja, gamenya tetap memungkinkan para pemain Rubik handal untuk menyelesaikannya sampai tuntas. Sebuah puzzle yang lumayan seru dan bisa dibilang lebih ke arah mini game juga.
Permasalahan Utama..
Jika impresi awal kami belum sepenuhnya maksimal, maka In Nightmare semakin memperparah pengalaman yang ada dengan berbagai kekurangan besar. Pertama, gamenya memiliki aspek User Experience yang buruk. Contohnya seperti tanpilan UI, ada tiga indikator utama yang perlu diperhatikan sendiri adalah bar Stamina, Dream Essence dan Consciousness, hanya saja gamenya tidak selalu menampilkan ketiga bar tersebut secara aktif sehingga kamu tidak tahu mengenai status karakter. Ini semakin diperparah juga dengan item slider yang merepotkan karena kamu tidak bisa menggunakannya langsung tanpa membuka menu dan memilah-milah dengan D-Pad. Tidak berhenti sampai di situ, cara gamenya menentukan titik auto save bisa cukup membuat frustasi, salah satunya saat menempatkan karaktermu sebelum adanya setiap cutscene cerita yang tidak bisa di-skip.
Tapi dibalik beberapa kekurangan di atas, satu yang paling membuat frustasi adalah sudut pandang kamera yang berantakan dan merusak kenyamanan bermain. Game dengan perspektif seperti ini sudah sangat banyak di pasaran, jadi bagi kami pihak developer seharusnya sudah punya banyak bahan untuk mengeksekusinya dengan pas. Hanya saja ada banyak momen di mana kami tidak bisa melihat karakter karena terhalang banyak objek atau terlalu dekat ke tembok, apalagi karena gamenya hanya memperlihatkan sebagian tubuh karakter dan bagaimana kamu sulit untuk tahu apakah ada item dalam sebuah laci misalnya karena kamera yang terhalang.
Pengalaman kami dengan sudut pandang gameplaynya semakin diperparah saat mencapai area outdoor seperti hutan, karena ada banyak pohon rimbun dan bercabang yang benar-benar membuat kami sulit untuk melihat karakter atau melakukan eksplorasi sama sekali. Ini terutama sangat merepotkan saat karaktermu sedang dikejar musuh, karena navigasi buruk yang kemudian akan membuatmu terjebak dalam siklus hidup dan mati yant tidak adil. Sebagai tambahan kami memainkan gamenya di PlayStation 5 dan masih merasakan adanya drop FPS di banyak tempat, jadi soal optimisasi di konsol current-gen sekalipun juga kurang maksimal.
Kesimpulan
Dibalik konsepnya yang cukup unik, cukup disayangkan kalau In Nightmare gagal mengeksekusinya dengan baik karena banyaknya permasalahan yang mencakup hampir semua aspek. Tantangan puzzle yang ditawarkannya cukup seru dan menantang, hanya saja bagian ini justru kurang dominan karena banyaknya momen kejar-kejaran yang kurang menarik. Bagian di mana kamu mengendalikan Bikti dan Billy di saat bersamaan harus kami akui lumayan keren, apalagi karena setiap karakternya memiliki peran spesifik yang saling membantu satu sama lain.
Hanya saja beberapa bagian yang memang potensial tersebut dirusak dengan banyaknya permasalahan utama. Baik itu dari siklus gameplay yang bisa membuat frustasi, User Experience buruk, sudut pandang gameplay yang sangat mengganggu, hingga performa di konsol PS5 yang masih kurang optimal. Semua kekurangan tersebut membuat pengalaman kami terasa lebih pahit daripada manis. Tapi jika kamu tidak keberatan dan tetap ingin memainkan gamenya karena sudah terlanjur jatuh hati dengan premisnya, maka kami juga tidak bisa mengubah pikiranmu dan hanya ingin memberi peringatan saja untuk menurunkan ekspektasi.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
The Review
In Nightmare
PROS
- Beberapa puzzle seru dan menantang
- Konsep mengendalikan 2 karakter yang lumayan tepat sasaran
CONS
- Sudut pandang kamera yang membuat frustasi
- Gameplay terlalu dominan dengan aksi kejar-kejaran
- User Experience yang buruk
- Sering terjadi penurunan FPS
Discussion about this post