Menyusul rangkum impresi pertama kami untuk Red Solstice 2: Survivors pada bulan Mei lalu, akhirnya game tersebut sudah resmi dirilis dan mendapat resepsi yang tidak begitu buruk dari para fans. Perubahan yang ditawarkan dari versi alpha tidak begitu banyak dan masih terasa sama, tapi setidaknya kami sudah mendapatkan akses ke semua konten yang sebelumnya tidak bisa diakses.
Dikembangkan sebagai sekuel dari game strategi The Red Solstice yang rilis pada tahun 2015 lalu, game ini menjanjikan pengalaman bermain real-time tactical yang lebih seru dan menegangkan. Demi melihat seberapa solid kualitas final yang ditawarkannya, kami sudah memainkan gamenya selama satu minggu terakhir dan mendapat impresi yang cukup untuk dirangkum dalam review. Daripada berlama-lama, langsung saja simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
Ramah untuk Pemain Baru
Kamu tidak perlu merasa was-was dengan adanya angka “2” di bagian judul game ini, karena Red Solstice 2: Survivors nyatanya cukup ramah dengan pemain baru. Jalan ceritanya dipresentasikan lewat potongan dialog dan gambar cutscene yang dikemas dengan cukup rapi, belum lagi kamu tidak akan diberikan banyak informasi secara spontan sehingga membuat penyampaian ceritanya terasa lebih ringan dan mudah dipahami. Dalam gamenya kamu berperan sebagai kelompok prajurit tangguh bernama Executor yang mengemban misi rahasia untuk menyelamatkan Mars dari kekuasaan ras alien STROL. Meski identitas kelompok dan misi yang diemban bersifat rahasia, kami merasa sedikit aneh saat setiap NPC seperti tahu soal identitasmu.
Satu faktor lain yang membuat gamen ini begitu ramah dengan pemain baru terletak di fitur Archive lengkap. Ada begitu banyak informasi yang disajikan baik itu dari cerita, informasi soal item, jenis alien, buff, dan masih banyak lagi. Ini bisa dibilang adalah salah satu Bestiary terlengkap dibandingkan sebagian besar game yang sudah kami mainkan selama beberapa tahun terakhir. Semua fitur dan informasi yang ditawarkan sangat mudah diakses, jadi bagi yang sempat melewatkan game pertamanya mungkin bisa mendapat detail lengkap yang diperlukan untuk memahami cerita penuh dari semesta Red Solstice itu sendiri.
Gameplay Strategi yang Cukup Solid
Alhasil saat menjajal rilis versi penuhnya, kami tidak mendapati banyak perbedaan dari segi gameplay yang awalnya memberikan kami sensasi layaknya memainkan seri StarCraft klasik. Kamu perlu menggunakan mouse untuk klik dan mengerakan karakter dan menyerang musuh yang ada di sekitar medan pertempuran, yang juga bisa melibatkan aksi lebih seru dengan Class Skill dari karakter prajurit yang kamu kendalikan. Jadi meskipun secara sekilas memang ada kemiripan yang jelas, tidak akan makan waktu lama sampai kamu menyadari adanya perbedaan yang kuat juga.
Selama jalannya permainan kamu hanya perlu mengendalikan satu prajurit saja, yang mana di bagian awal tugasmu adalah mengumpulkan balan bantuan berupa tambahan prajurit lain yang mengikuti komando. Jika sudah mendapat beberapa prajurit, kamu bisa memberi berbagai macam perintah yang memegang peranan penting dalam mengatur strategi kekuatan tempur. Setiap prajurit memiliki persenjataan dan statistik yang dapat diperkuat seiring jalannya permainan, dan mereka juga dibagi dalam beberapa kelas seperti marksman, healer (setidaknya wajib punya satu) dan masih banyak lagi.
Game ini memberikan opsi dua mode menembak saat berada di tengah aksi pertempuran yaitu manual dan sentry. Mengendalikan tembakan secara manual memberi banyak keuntungan, salah satunya seperti kekuatan serang yang lebih tinggi dan jarak pandang jauh, tapi dengan catatan kamu harus bisa membidik dengan presisi. Sementara mode sentry memungkinkan karaktermu untuk menyerang secara otomatis, tapi jangkauan serangan hanya dibatasi dalam lingkaran yang jauh lebih kecil. Meskipun praktis, nantinya akan ada banyak momen dimana jumlah musuh yang datang dari berbagai arah akan membludak dan bisa menembus pertahanan mode sentry. Ini memang sangat berbahaya, karena karakter yang kamu mainkan bisa mati dengan mudah hanya dalam beberapa serangan fatal.
Kustomisasi juga memegang peranan yang sangat penting untuk memaksimalkan kekuatan tempur dari karaktermu. Dalam game ini kamu ditawarkan dengan opsi upgrade karakter yang cukup lengkap. Opsi yang ditawarkannya sudah mencakup senjata bawaan, komponen support dan pertahanan yang dapat dikustomisasi lebih dalam dengan skill tambahan. Selain dapat memberikan ekstra kemampuan yang lebih bervariasi, tapi juga dapat memberikan efek pada skill aktif yang karaktermu pakai. Jadi sebelum memulai pertempuran, ada baiknya agar kamu mempersiapkan persenjataan, perlengkapan dan juga variasi skill yang dirasa paling cocok untuk skenario pertempuran yang harus dihadapi. Tapi hati-hati, karena ada juga skill yang memiliki efek timbal balik seperti penggunaan granat dengan serangan AoE yang dapat melukai rekan satu tim.
Opsi jenis senjata yang ditawarkan juga masih sama yaitu senjata utama (primary) dan cadangan (secondary). Menariknya senjata cadangan yang dapat kamu gunakan memliki daya serang lebih tinggi, hanya saja kamu perlu menembakannya secara manual tanpa auto aim. Setiap senjata memiliki kapasitas peluru yang benar-benar presisi dan tidak bisa ditumpuk. Artinya jika masih ada sisa peluru dalam satu magazine yang tidak kamu tembakan sampai melakukan isi ulang, maka sisa peluru tersebut akan ikut terbuang dan tidak ditambahkan ke sisa peluru yang masih kamu miliki. Jika memang sudah kehabisan peluru, opsi yang tersisa adalah bertempur dengan tangan kosong dan menggunakan skill khusus untuk membasmi musuh.
Alur Misi dan Eksplorasi
Berbeda dari game originalnya, map dalam Red Solstice 2 memiliki ukuran yang lebih besar. Ini memungkinkan kamu untuk menjelajahi lebih banyak tempat, termasuk bagaimana setiap misi juga mengambil lokasi berbeda. Kamu bisa memanfaatkan berbagai spot dalam map untuk keuntungan sendiri, seperti bagaimana pemain dapat memperkuat output tembakan dan mengurangi penyebaran tembakan balistik dengan berlindung di tempat spesifik. Ada juga reaksi yang bisa ditimbulkan sebagai senjata rahasia untuk menaklukan musuh, misalnya seperti meledakan drum oli atau mobil demi menghasilkan serangan AoE.
Misi utama dalam Red Solstice 2: Survivors bergerak secara linear, dimana kamu harus melewati suatu area untuk menjangkau posisi tertentu di ujung map. Selama perjalanan ini kamu akan dihadapkan pada banyak pertempuran intens yang bisa menganjam nyawa skuad kapan saja, tapi di saat yang sama ada banyak distraksi juga seperti sumber untuk mencari material berharga seperti kantung amunisi, turret otomatis dan masih banyak lagi. Berburu material adalah aktivitas yang sangat penting terutama di mode multiplayer, karena persediaan amunisi dan perlengkapan bawaan yang bisa kamu bawa tidak akan pernah cukup untuk menghadapi bahaya yang menghadang di tengah jalan.
Setelah menyelesaikan misi, kamu akan kembali dilempar di layar World Map yang menyediakan akses untuk mencari sumber daya atau membuat perlengkapan baru. Aksi apapun yang kamu lakukan di menu ini akan mempengaruhi waktu dalam gamenya selama beberapa hari. Bahkan jika kamu menunda jalannya misi pertempuran, infeksi dunia dari ras alien STROL akan semakin berkembang ganas dan mempengaruhi tingkat kesulitan juga. Untuk menambah ekstra tantangan, ada juga status invasi ras alien dengan progress yang jika sudah mencapai 100%, maka umat manusia akan dinyatakan telah binasa.
Kesimpulan
Pada akhirnya impresi yang kami dapatkan tidak berubah jauh, karena versi final dari Red Solstice 2: Survivors cukup identik dengan apa yang sudah kami mainkan sebelumnya. Pengalaman bermain yang ditawarkan setidaknya masih seru dan cukup membangkitkan kenangan nostalgia kami dengan game bergenre serupa di masa lalu. Konten yang ditawarkannya juga lebih padat dibandingkan seri pertama termasuk dari skala area bermain juga.
Hanya saja kekurangan yang kami rasakan lebih berhubungan dengan sisi teknis yang sayangnya tidak begitu sempurna, karena sepanjang jalannya permainan ada berbagai macam bug yang cukup menganggu. Jalan cerita yang disuguhkan juga terasa hambar dan langsung membuat kami tidak tertarik untuk mengikutinya secara penuh dan lebih berfokus ke gameplay saja.
Kelebihan:
- Gameplay strategi yang cukup solid
- Padat dengan konten baru dibanding seri pertama
- Skala area bermain yang lebih masif
Kekurangan:
- Navigasi terasa kurang nyaman
- Beragam masalah bug yang menganggu pengalaman bermain
- Skenario campaign utama yang begitu hambar
Final Score:
7/10
Bagi kamu yang penasaran, Red Solstice 2: Survivors saat ini sudah tersedia di PC via Steam. Gamenya sendiri dipatok dengan harga cukup terjangkau di IDR 210 ribu.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post