Bermodalkan reputasi sebagai salah satu seri isekai modern terbaik saat ini, That Time I Got Reincarnated as A Slime atau yang biasa disebut juga Tensura telah memanjakan para fansnya lewat penayangan film original baru. Film yang berjudul Tensura The Movie: Scarlet Bond tersebut sudah tayang di Jepang sejak November tahun lalu, sebelum akhirnya disusul di Malaysia pada 12 Januari lalu.
Sebagai fans berat serinya tentu kami tidak ingin melewatkan kesempatan untuk segera menonton, meski pada akhirnya film ini berujung jauh lebih lemah dari apa yang selama ini serinya suguhkan. Ceritanya menaruh fokus lebih pada ras Ogre, spesifiknya dari karakter original baru bernama Hiiro yang ternyata adalah saudara Benimaru. Setelah bertahan hidup dari pembantaian ras Ogre dan bergabung ke kerajaan Raja yang terancam bencana, kini dia memulai perjalanan panjang demi mencari solusi untuk mengembalikan kejayaan kampung halaman barunya tersebut.
Cerita Kelas Filler
Potongan sinopsis di atas hanyalah sedikit dari apa yang ditawarkan filmnya secara menyeluruh, tapi di saat bersamaan kamu tidak akan mendapat banyak pendalaman karakter atau world-building potensial. Hiiro memegang peran yang cukup penting jika seandainya bisa dibawa ke cerita aslinya, tapi seperti yang perlu kamu ketahui Scarlet Bond hanyalah film original dengan cerita standalone yang benar-benar baru. Meski bisa jadi tontonan seru, masalah muncul ketika filmnya berusaha membangun suatu plot yang terasa butuh pendalaman lebih dan tidak bisa dikemas dalam durasi yang setara tiga atau empat episode anime.
Kembali menyentuh sinopsinya, Scarlet Bond menempatkan Hiiro sebagai penggerak cerita di mana dia harus menemukan solusi dibalik terancamnya kerajaan Raja. Ancaman ini datang dari melemahnya Towa yang merupakan sang ratu Raja, di mana kekuatan ajaibnya untuk menjaga kestabilan kerajaan berujung terus memotong usianya. Demi bisa menyembuhkan kondisi Towa, Hiiro akhirnya memulai perjalanan panjang hingga akhirnya berpapasan dengan sang protagonis Rimuru.
Selebihnya dari sini kamu bisa menebak sendiri, tapi yang jelas Scarlet Bond tetap mengikuti formula dari kebanyakan arc Tensura lain, kecuali bedanya dengan durasi yang lebih pendek sehingga tidak adanya cukup waktu untuk mengeksplor setiap karakter dan kerajaan baru yang diperkenalkan lebih dalam, yang otomatis membuatnya terasa kurang memorable. Pada akhirnya kamu bisa mengantisipasi cerita di mana suatu kerajaan dilanda masalah, Rimuru dengan kemampuan hebatnya datang untuk menolong, misi berhasil dan dia mendapat koneksi baru untuk semakin memperkuat Tempest.
Fan-Service yang Anti-Klimaks
Ceritanya memang tidak canon, tapi basisnya masih mengambil progress sesuai anime Tensura di mana kerajaan Tempest sudah semakin tumbuh dan Rimuru ikut memegang gelar sebagai Demon Lord. Pada titik si slime kesayangan kita sudah jadi sosok yang semakin overpowered, jadi ada ekspektasi kalau villain utama di filmnya akan memberi tantangan besar bukan? Jawabannya tidak, karena film ini justru menempatkan Rimuru layaknya sosok yang tidak tersentuh dan akan selalu bisa menyelesaikan masalah di akhir cerita.
Fokus ceritanya memang lebih mengarah ke Hiiro, tapi pada akhirnya highlight utama tetap dipegang Rimuru sendiri yang tentu akan membuat banyak fans kegirangan, kecuali dia bahkan tidak mendapat porsi adegan pertarungan yang seru. Kami berujung sangat kecewa saat mendapati kalau Rimuru masih mengandalkan Beelzebub untuk menuntaskan pertarungan utama dalam sekejap dan membuatnya jadi sangat anti-klimaks.
Filmnya juga tidak berusaha untuk membuatmu bersimpati dengan perjuangan atau nasib karakter, apalagi dengan adegan kematian yang hanya diperlihatkan sesaat sebelum akhirnya karakter tersebut langsung dibangkitkan lagi di adegan selanjutnya. Momen yang justru bisa jadi sangat emosional ini berujung jadi bahan tertawaan banyak penonton saat kami menontonnya di bioskop.
Kesimpulan
Sepertinya review awal dari para fans yang sudah menontonnya tidak meleset, Tensura The Movie: Scarlet Bond memang terasa seperti titik bawah dari standar yang selama ini dijaga oleh serinya. Beberapa bagian memang dieksekusi dengan cukup baik, terutama dari kualitas animasi yang lebih dimaksimalkan berkat formatnya sebagai film, tapi daya tarik utama yang selalu tentang interaksi karakter, adegan pertarungan epik, dan world-building berujung gagal dieksplor lebih dalam.
Mungkin Scarlet Bond bisa lebih baik jika disuguhkan dalam format anime musiman, hanya saja untuk apa yang kita dapatkan sekarang memang terasa seperti filler semata yang begitu mudah terlupakan. Untungnya kami tidak merasa sampai bosan saat menonton animenya, apalagi berkat kualitas animasi yang lebih memanjakan mata serta fan-service dari seberapa badassnya adegan Rimuru sebagai Demon Lord yang belum banyak diperlihatkan di animenya karena masih terhitung baru.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
The Review
That Time I Got Reincarnated as A Slime The Movie: Scarlet Bond
PROS
- Kualitas animasi jempolan, khususnya di adegan pertarungan
- Fan-Service dari sosok Rimuru Demon Lord yang makin OP
CONS
- Banyak adegan emosional dan penting yang berujung anti-klimaks
- Cerita hambar dengan world-building lemah dan kurangnya ancaman serius
Discussion about this post