Jika kamu termasuk netizen yang cukup aktif mengikuti perkembangan berita game terhangat saat ini, ada kemungkinan kalau kamu sudah mendengar rumor baru soal adanya renake dari sebuah game PlayStation ikonik yang akan diumumkan pada Desember nanti. Sumber informasi ini harus dikatakan sangat legit karena datang dari seseorang yang terlibat langsung dalam proyeknya, dan dari siitulah selama satu minggu terakhir ada banyak spekulasi yang muncul mengenai identitas asli dari game rahasia ini. Berbicara soal identitas gamenya tersebut, kami sudah siap memasang topeng badut dan mengatakan kalau ini mungkin adalah remake untuk Xenogears.
Meski terdengar seperti mimpi basah bagi banyak penggemar JRPG klasik seperti kami, bocoran yang menyebar minggu lalu setidaknya memberikan semacam indikasi lebih realistis akan kemungkin tersebut. Tapi tentu saja kami tidak ingin membutakan diri begitu saja, maka pada artikel ini sudah ada pembahasan mengenai kenapa Xenogears BISA dan TIDAK BISA mendapat remake. Lalu apa saja alasannya? simak rangkumannya di bawah ini..
– Alasan Kenapa Bisa –
Ok pertama mari kita membahas soal bocoran yang menyebar minggu lalu mengenai proyeknya. Dikutip dari media Gematsu, penyanyi sekaligus penulis lagu asal Irlandia bernama Eabha McMahon (AVA) kabarnya tidak sengaja membocorkan informasi penting lewat sesi wawancara dengan program radio The Lunchbox. Berdasarkan informasi yang dibagikan, AVA baru-baru ini tengah berkolaborasi dengan Michael McGlynn dalam menulis lagu baru untuk game PlayStation dalam bahasa Irlandia. Lebih spesifiknya, game tersebut adalah sebuah remake yang namanya tidak bisa dibocorkan karena ada ikatan NDA.
Mendengar sepucuk informasi tersebut, banyak orang termasuk kami sendiri di awal mengasosiasikannya dengan Metal Gear Solid, karena di game originalnya ada lagu dengan lirik bahasa Irlandia berjudul “The Best is Yet to Come”. Ini belum dipertimbangkan dari rumor yang beredar mengenai bagaimana MGS akan mendapat remake eksklusif untuk PlayStation 5. Tapi setelah kami memperhatikan informasinya lebih dalam lagi, mungkin tebakan ini tidak akurat. Alasannya sendiri karena lagu yang dikerjakan AVA dan McGlynn adalah sebuah karya baru yang melibatkan pembuatan lirik baru juga, jadi memang rasanya ini tidak ada hubungannya dengan The Best is Yet to Come selain dari penggunaan bahasa Irlandia tadi.
Keyakinan kami kemudian berujung pada Xenogears karena ada beberapa alasan tertentu yang saat ini masih sangat valid untuk ditekankan. Pertama, musik utama dalam Xenogears memiliki komposisi dari aliran musik tradisional Irlandia yang sangat melekat kuat, bahkan ini mencakup banyak soundtrack dalam gamenya daripada hanya berpaku pada satu atau dua lagu saja. Sementara alasan kedua sekaligus yang paling membuat kami yakin adalah adanya keterlibatan Yasunori Mitsuda dalam pembuatan di game remake baru tersebut.
Bagi kamu yang masih asing dengan sosoknya, Mitsuda adalah komposer utama dibalik game original Xenogears dan kebetulan sudah terlibat dalam banyak proyek JRPG selama beberapa dekade lamanya termasuk franchise Xenoblade. Konfirmasi mengenai keterlibatan Mitsuda nampak dari postingan Twitter di akun PROCYON STUDIO pada 30 Agustus lalu, yang mana Mitsuda tengah menjalani sesi rekaman bersama Aisling, yang merupakan putri Michael McGlynn (ANUNA). Ada sebagian yang mengaitkannya dengan rumor Xenobalde Chronicles 3, tapi jika dilihat dari bocoran baru ini mengenai “remake game PlayStation” serta adanya keterlibatan McGlynn dan Mitsuda, maka kami rasa kemungkinannya memang lebih mengarah ke Xenogears, apalagi karena ini spesifiknya membahas soal proyek remake dan bukannya game baru.
というわけで本日のレコーディングはANÚNA(#アヌーナ)マイケル・マクグリンさんの娘さん、アシュリンちゃんのレコーディングです🥰始まる前にリモート写真撮影も行いました📸アシュリンちゃんに歌っていただき、マイケルさんにディレクションをしていただきます!始まる前からテンション爆上がり!mau pic.twitter.com/FbabwULcOU
— プロキオン・スタジオ (@PROCYONSTUDIO) August 30, 2021
Perlu diketahui juga kalau McGlynn dan Mitsuda memiliki hubungan erat serta sempat berkolaborasi dalam beberapa proyek, termasuk saat mengisi panggung selebrasi anniversary Xenogears yang ke-20. Mulai ada beberapa benang merah yang bisa saling disambung di sini, tapi di sisi lain bisa saja proyeknya bukanlah Xenogears melainkan remaster / remake dari Chrono Cross, yang namanya sempat bocor dalam database GeForce Now beberapa pekan lalu.
Sebelum berlanjut ke poin selanjutnya, ada satu hal yang bagi kami cukup menarik untuk dibahas yaitu mengenai resepsi yang didapatkan franchise “Xeno” itu sendiri. Ini adalah seri meta buatan director Tetsuya Takahashi yang melekat pada game-game racikannya, mulai dari Xenogears di PlayStation 1, trilogi Xenosaga di era PlayStation 2, sampai Xenoblade Chronicles yang sekarang sudah eksklusif sepenuhnya di Nintendo. Takahashi dan developernya Monolith Soft tidak punya hak penuh atas nama “Xeno”, dan inilah yang jadi alasan kenapa Square Enix masih jadi pemilik sah Xenogears dan Bandai Namco dengan Xenosaga.
Melihat popularitas Xenoblade yang semakin naik, ada kemungkinan kalau Square Enix ingin memanfaatkan hype tersebut dengan mengandalkan IP Xeno miliknya sendiri lewat Xenogears. Meski tidak benar-benar signifikan, mereka sudah mulai melakukannya dengan membuat lini figure Bring Arts untuk Xenogears, yang bahkan lebih banyak dari Vagrant Story dan bagaimana ada sekian banyak JRPG klasik mereka yang justru tidak kebagian mendapat figure tersebut selain franchise populer seperti Final Fantasy, Dragon Quest, atau Kingdom Hearts.
– Alasan Kenapa Tidak Bisa –
Keyakinan kami memang jatuh pada adanya Xenogears remake, hanya saja ada beberapa hal lain yang perlu didiskusikan, apalagi mengenai bagaimana proyek ini sulit untuk direalisasikan. Ok, jadi mungkin alasan terbesar mengenai kenapa kami juga ragu akan tebakan ini adalah struktur dari game originalnya sendiri. Xenogears adalah game yang cukup masif, dan saking besarnya sang director Tetsuya Takahashi sempat berencana menjadikannya sebagai seri penuh dengan enam game. Proses pengembangannya tidak berjalan begitu mulus sampai bagian Disc 2 di gamenya mendapat banyak cut content sehingga pengalaman bermain menjadi sulit untuk dinikmati. Sistem combat dalam Xenogears juga punya struktur uniknya sendiri, sesuatu yang tidak bisa diambil contohnya selain dari game originalnya sendiri. Untuk itu selain harus meremake gamenya secara penuh, developer yang terlibat harus memastikan bisa menambal konten yang hilang agar gamenya bisa berada dalam kondisi “rampung”.
Perlu ditekankan juga kalau Xenogears adalah IP milik Square Enix, yang artinya mereka memegang kontrol penuh mengenai proyek apapun yang berhubungan dengannya. Sekarang permasalahannya terletak pada kesibukan Square Enix, yang seperti kamu tahu masih menaruh fokus penuh pada pengembangan Final Fantasy VII Remake serta proyek yang tidak kalah menghebohkannya yaitu Final Fantasy XVI. Jika mereka memang sudah mempersiapkan remake untuk Xenogears, skenario yang bisa kami pikirkan adalah keterlibatan divisi developer yang masih mereka rahasiakan atau melakukan outsource ke tim lain. Hanya saja kembali lagi, kita berbicara soal game yang cukup rumit untuk kembali dihidupkan dalam bentuk remake utuh yang mengikuti standar sekarang. Bahkan meski peningkatan yang ditawarkan terasa minim seperti merubah grafis sprite menjadi 3D chibi, ada tuntutan untuk menyempurnakan berbagai konten termasuk yang paling krusialnya yang ada di Disc 2.
Sebenarnya bicara soal mungkin atau tidaknya selalu ada peluang untuk terjadi, karena itulah kami sampai sekarang belum bisa mengambil kesimpulan yang 100% meyakinkan. Alasan kami menaruh keyakinan lebih kalau proyek remake rahasia ini adalah Xenogears hanya semata karena keinginan sendiri, untuk itu apapun realitanya nanti kami sudah siap menyambutnya seperti sedang mengenakan topeng badut.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post