Setelah 11 tahun sejak memulai debutnya, kini manga Attack on Titan akhirnya telah menutup cerita epik dan emosionalnya di chapter 139. Seri ini telah berkembang sangat pesat sejak penayangan adaptasi animenya di 2013 dan diakui sebagai salah satu karya shonen modern terbaik. Kami sebenarnya bukan termasuk fans berat dari Attack on Titan, tapi memang tidak bisa disangkal kalau cerita yang dibawanya mengandung tema yang lebih dalam dibandingkan gambaran kasar dari peperangan antar umat manusia melawan Titan saja.
Sejak chapter 138 keluar, kami kebetulan sudah mengikuti perkembangan ceritanya untuk mempersiapkan chapter terakhirnya dirilis, karena ini memang momen yang cukup langka apalagi untuk sebuah seri shonen yang terus beranjak populer selama lebih dari satu dekade. Pada artikel ini kami akan melihat rangkuman cerita dari Chapter #139 yang diberi judul “Toward the Tree on That Hill” dan mengungkapkan pendapat kami apakah endingnya memang memuaskan atau tidak.
[AWAS SPOILER DARI CHAPTER TERAKHIR!!!]
Seperti yang bisa diduga dari chapter sebelumnya, tubuh asli Eren yang berada di dalam Titannya telah berhasil dicapai oleh Mikasa yang dengan berat hati memenggal kepala Eren dan membunuhnya di saat itu juga. Tidak sedikit fans yang tentu merasa tidak terima hingga membuat spekulasi kalau tubah asli Eren berada di tempat lain. Tapi kenyataannya memang jelas, Eren sudah mati, dan di chapter terakhir ini Mikasa dan Armin meratapi kematian sosok yang sangat berarti bagi mereka dengan penuh kesedihan.
Alur cerita kemudian bergerak hingga tiga tahun selanjutnya, yang mana sisa dari tubuh Eren dimakamkan di bawah pohon Paradis Island, tempat yang kebetulan sering didatanginya saat kecil untuk beristirahat. Mikasa yang berada disana mengatakan kalau teman-teman dekatnya akan datang untuk mengunjungi makamnya. Mikasa yang masih dirundung kesedihan kemudian kaget saat ada burung putih yang muncul dan mengikatkan syal yang terjatuh dari leher Mikasa. Sembari melihat burung tersebut terbang, Mikasa mengungkapkan rasa terima kasih ke Eren karena telah mengikatkan syal tersebut kepadanya.
Bagian ini bisa dibilang adalah yang paling membuat kami terharu, karena kita tidak hanya berbicara soal nasib dari Eren yang harus melalui banyak penderitaan, namun juga orang-orang terdekatnya yang merasa dikhianti sekaligus tidak ingin kehilangan dirinya. Ini apalagi sangat dirasakan oleh Mikasa, yang sejak kecil sudah menaruh rasa cinta dan peduli pada Eren. Bittersweet mungkin adalah kata yang cocok untuk menggambarkan akhir kisah diantara keduanya.
Ada bagian flashback dari percakapan Eren dan Armin di Path yang mengungkapkan banyak fakta baru. Pertama, tujuan akhir Eren memang demi menyingkirkan Titan dari permukaan bumi dengan pandangan masa depan yang diketahuinya dari kekuatan Attack Titan. Eren kemudian mengungkapkan kalau kekuatan Titan bisa terus ada selama ribuan tahun karena Ymir terus mengikuti kemauan dari raja Fritz. Rasa cinta dan ikatannya yang kuat ke Karl Fritz itulah yang membuat diri serta keluarganya terikat ke Fritz selama ribuan tahun.
Kedua, Ymir selama ini mungkin telah menanti saat dimana dia bisa terbebas dari kutukan cintanya, dan momen tersebut tiba saat Mikasa yang memang menaruh cinta besar pada Eren telah meneguhkan hati untuk membunuhnya. Itulah alasan kenapa Ymir terlihat tersenyum di akhir panel Chapter 138 saat melihat momen terakhir diantara keduanya. Armin baru kembali mengingat percakapannya tersebut di Path setelah kematian Eren, dan bersamaan dengan terbebasnya ikatan Ymir, seluruh Titan ikut lenyap termasuk juga mereka yang berubah menjadi Titan telah kembali ke tubuh aslinya.
Kami merasa kalau konklusi di bagian ini cukup dikemas dengan baik dan tidak terasa buru-buru. Hanya saja merubah Jean, Connie, hingga Gabi ke wujud Titan di chapter sebelumnya terasa seperti jebakan yang tidak perlu, karena pada akhirnya mereka tetap kembali lagi ke wujud asli dan terasa seperti korban sandera sementara yang dipaksakan untuk membuat ceritanya lebih dramatis.
Berakhirnya Rumbling menjadi momen bersejarah yang kemudian diberi nama “Battle of Heaven and Earth”. Ancaman dari Titan sudah tidak ada, tapi ada banyak tantangan baru yang harus dihadapi umat manusia termasuk membangun kekuatannya sendiri untuk bisa hidup dalam kedamaian. Eren sempat mengatakan kalau peperangan tidak akan berakhir selama Eldia atau dunia itu sendiri lenyap, dan meskipun jika dia memang benar, setidaknya dunia tanpa Titan yang ditinggalkan oleh Eren akan menjadi tempat sesungguhnya bagi mereka untuk menciptakan kedamaian baru.
Konklusi
Kami rasa Hajime Isayama berhasil menciptakan konklusi cerita yang rapi. Chapter 139 berhasil menutup beberapa lubang plot, memberikan gambaran masa depan dari dunia yang tidak lagi dikuasai oleh Titan, serta ekstra drama romansa dan persahabatan yang berakhir dengan mengharukan, namun tetap bisa disebut sebagai Happy Ending yang paling cocok untuk menutup ceritanya.
Jadi bagaimana menurut pendapat kamu dengan akhir cerita dari Attack on Titan? Apakah memang sesuai atau berbeda dari yang kamu harapkan?
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post