Meski popularitasnya memang tidak sebanding dengan kebanyakan franchise JRPG populer dari Square Enix seperti Dragon Quest dan Final Fantasy, tapi perlu diketahui kalau Mana Series juga memiliki sejarah panjangnya sendiri yang layak untuk diapresiasi. Salah satu peninggalan paling berkesan dari franchise ini tidak lain adalah Legend of Mana, sebuah game JRPG legendaris yang paling ikonik di era PS1 yang bahkan juga dicintai oleh gamer Indonesia di masa kecilnya.
Maju ke masa 20 tahun kemudian, game ini akhirnya kembali bangkit dalam versi remaster yang hadir dengan peningkatan grafis lebih baik dan berbagai penyempurnaan lain. Meski kami hanya sempat memainkan gamenya sesaat saat zaman masih punya PS1 dulu, rasa penasaran untuk kembali menjajalnya dalam versi remaster ini cukup untuk membuat kami kembali terjun dalam petualangan di dunia fantasi Fa’Diel.
Struktur Cerita
Berbeda dari kebanyakan game Mana lainnya, ceirta yang ditawarkan Legend of Mana berkutat pada beberapa arc berbeda yang diberi nama “Events”. Setidaknya ada tiga arc utama dalam game ini yang ditandai dengan Title Card berbeda mulai dari Jumi Arc, Fairy / Escad Arc, dan Dragon Killer Arc. Karena fokus ceritanya yang cukup terpisah dan tidak berjalan secara linear, sebagian pemain mungkin akan mudah melewatkan konten utama yang memang membuat Legend of Mana penuh dengan begitu banyak rahasia dan replayability. Untungnya struktur konten seperti ini tidak sampai dirubah di versi remasternya, karena menurut kami memainkan Legend of Mana secara murni adalah sebuah pengalaman yang begitu berkesan dan tidak pernah lepas dari kejutan.
Grafis yang Lebih “Sempurna”
Salah satu daya jual utama dari versi remaster ini yang jelas terletak pada peningkatan grafisnya, dan harus kami akui mereka melakukan tugas yang sangat baik. Ini adalah pujian yang memang tidak biasa kami berikan ke game remaster kecuali jika upgrade grafisnya memang signifikan, tapi untuk Legend of Mana setidaknya kami bisa memberikan pengecualian. Ini karena grafis sprite 2D dari game originalnya sudah menawarkan kualitas yang begitu solid, jadi menyempurnakannya adalah sesuatu yang memang butuh ekstra usaha apalagi jika ingin mencuri hati dari fans veteran. Pada akhirnya tim developer berhasil meningkatkan kualitas tekstru dari background lingkungan, namun tetap menjaga kualitas sprite 2D karakter yang dibuat lebih tajam juga agar dapat berbaur lebih natural dengan dunianya.
Seperti yang sempat dibahas dalam sesi wawancara kami bersama sang produser Masaru Oyamada, mereka sengaja tidak membuat remake karena grafis di game klasiknya adalah salah satu daya tarik ikonik dari Legend of Mana itu sendiri. Mereka khawatir dengan merubah gamenya menjadi 3D akan merusak elemen fantasi yang khas dan berujung mengecewakan fans. Maka dari itu menyempurnakan apa yang sudah disukai adalah sesuatu yang mereka anggap lebih aman untuk diambil.
Selain kualitas grafis, gamenya juga menawarkan opsi soundtrack terpisah yang merupakan hasil aransemen ulang dari arahan Yoko Shimomura. Ini memang suatu opsi tambahan yang tidak kami sangka akan ditambah ke dalam sebuah game remaster, jadi memang bisa dilihat kalau passion mereka akan proyek remasternya memang terpancar jelas. Kalaupun pemain lebih menyukai soundtrack versi lama, gamenya sudah menyertakan opsi untuk menggantinya kapan saja.
Gameplay Serta Tambahan Opsi Lain
Sistem gameplay yang ditawarkan relatif masih sama persis. Kamu akan tetap disuguhkan dengan sistem “Land Make” untuk menaruh artefak dalam map dan menjadikannya sebagai destinasi tempat baru yang bisa dieksplorasi. Kamu juga bisa melakukan craft senjata, armor, instrumen sihir, serta membuat rekan golem sendiri atau membawa peliharaan monster. Intinya semua sistem pembangun gameplay dan fitur tambahannya masih bisa kamu temui.
Combat dalam game ini berbasis action dan bisa kamu mainkan secara real-time dengan menggerakan karakter dari sudut pandang 2D. Kamu dapat melancarkan Special Techniques (ST) yang ditandai dengan bar khusus, atau bisa juga dengan menggunakan instrumen berbeda untuk melancarkan serangan sihir. Kedua aksi combat ini menuntut strategi bermain yang berbeda, contohnya seperti bagaimana karaktermu akan tertahan di tempat saat berusaha mengeluarkan sihir (sama seperti boss), sementara ST dan serangan kombo bergantung pada jenis senjata yang kamu gunakan. Ada juga aksi manuver seperti melompat, bertahan, dan menunduk yang akan sangat membantu dalam menyesuaikan irama pertempuran, termasuk mengantisipasi serangan musuh.
Setiap party yang kamu bawa dalam pertempuran hanya dapat diisi oleh tiga karakter yang sudah termasuk sang karakter utama, golem / pet, serta NPC yang bisa direkrut. Game ini bahkan juga mendukung akses local co-op sehingga kamu bisa mengajak satu teman untuk bermain bersama, jadinya karakter NPC yang ada dalam party-mu bisa dikendalikan oleh pemain lain. AI bawaan party bisa dibilang masih buruk, jadi kami berakhir kebanyakan hanya memanfaatkan efek Synchro mereka atau sekedar untuk memenuhi tuntutan syarat sebelum bisa melanjutkan Event.
Meski kebanyakan game RPG menawarkan opsi tingkat kesulitan yang beragam, uniknya Legend of Mana tidak memberikan opsi demikian. Tapi setidaknya sebagian besar porsi permainan relatif cukup mudah, setidaknya selama kamu mau konsisten mengupgrade persenjataan dan membiasakan diri dengan sistem combatnya. Meski ada opsi untuk menghilangkan encounter musuh, tapi kemunculan mereka dalam game ini tidak secara random/acak seperti di kebanyakan game JRPG lain, jadi kamu harus membiasakan diri juga untuk melakukan grinding secara manual. Merepotkannya, terkadang bisa saja ada musuh dengan status “tidak aktif” yang menghalangi jalanmu dan terpaksa harus dilawan.
Ada beragam perombakan lain yang ditawarkan versi remaster ini, termasuk sistem kontrol yang lebih fleksibel, opsi untuk menyesuaikan keybind di versi PC, hingga dukungan Steam Remote Play yang cukup membantu mengingat adanya akses local co-op. Tambahan lain sudah termasuk kehadiran mini-game Ring Ring Land yang sempat dibatasi di perangkat PocketStation, hingga konten eksklusif dari transfer date save yang masih bisa didapatkan pemain.
Kesimpulan
Meski sudah membawa beragam perombakan yang semakin menyempurnakan gamenya, di sisi lain Legend of Mana Remastered juga mempertahankan beberapa kekurangan dari game originalnya. Tentu saja mengharapkan adanya perbaikan penuh dari game berstatus remaster memang hampir mustahil, tapi setidaknya apa yang ditawarkan Legend of Mana Remastered ini sudah lebih dari kata memuaskan. Lagipula, beberapa kekurangan yang masih ada tersebut justru bisa dilihat sebagai daya tarik tersendiri yang membuatnya begitu melekat kuat di ingatan banyak fans.
Legend of Mana HD Remastered sekarang sudah tersedia untuk platform PlayStation 4, Nintendo Switch dan PC via Steam.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post