Sudah bukan menjadi hal yang aneh jika Netflix rutin merilis berbagai adaptasi live action anime ataupun manga. Meskipun ada yang berakhir pada sebuah kegagalan, ada juga yang berhasil. Setidaknya yang pasti, para pecinta anime dan manga selalu disuguhkan dengan kualitas adaptasi yang megah dengan modal yang begitu besar. Yang terbaru dan cukup menarik perhatian adalah adaptasi live-action Cowboy Bebop yang akan kami review.
Kebetulan kami bisa menikmati seri live-action tersebut sebelum jadwal tayang premier di Netflix. Maka dari itu, kami akan coba memberitahukan review kami mengenai adaptasi live-action Cowboy Bebop melalui artikel ini. Mari simak!
Netflix telah menayangkan adaptasi live-action Cowboy Bebop, yang dianggap oleh banyak orang sebagai salah satu anime terbaik sepanjang masa. Serial ini dikembangkan oleh Andre Nemec dan dibintangi oleh John Cho, Mustafa Shakir, dan Daniella Pineda sebagai tiga pemburu yang mencari target dengan hadiah menarik di seluruh semesta.
Jika kamu belum menyaksikan animenya jangan khawatir, karena adaptasi live-action menawarkan cerita original bisa kamu langsung pahami walaupun belum menonton sebelumnya. Namun, kami menyarankan tonton anime tersebut karena Cowboy Bebop adalah salah satu masterpiece anime.
Kualitas Visual yang Disuguhkan
Salah satu yang menjadi kelebihan di Cowboy Bebop (2021) adalah gaya visualnya yang memukau. Pertunjukan di live-action masih memiliki “gaya” seperti seri originalnya. Karakter terlihat mirip dengan anime dan set disini memiliki estetika retro sci-fi yang sama. Bahkan pesawat luar angkasa terlihat niat banget untuk menirukan seperti di anime. Mereka bahkan membuat ulang intro ikonik.
Disisi lain, cinematography yang ditawarkan juga sangat baik. Live-action ini memanfaatkan sorotan yang pelan dengan karakter yang memiliki sedikit gerakan untuk menciptakan ketegangan, bahkan termasuk penggunaan kamera angle miring untuk membuat sorotan yang lebih dinamis. Ini mencerminkan gaya yang diambil dari anime, mengandalkan bidikan dinamis yang ditempatkan lebih hati-hati dengan sedikit gerakan.
Cowboy Bebop (2021) masih menawarkan beberapa adegan aksi yang dikoreografi dengan baik yang menggabungkan campuran yang sama dari gaya bertarung barat, seni bela diri Asia, serta gaya bertarung ala luang angkasa yang khas. Semua itu berhasil digabungkan dengan sangat baik, entah dari segi estetika, animasi, maupun humor yang ditawarkan sangat pas dengan visualnya. Bahkan mereka merekayasa beberapa adegan di anime yang cukup sulit dilakukan.
Plot Utama
Seperti biasa, plot di live-action ini juga masih berpusat pada karakter Spike Spiegel, Jet Black, dan kemudian Fey Valentine ketika mereka mencoba untuk mendapatkan hadiah baru dan saat menghadapi masa lalu mereka, khususnya, masa lalu Spike sebagai mantan anggota Red Dragon Syndicate dan hubungannya dengan mantan rekannya Vicious dan istri Vicious (yang dia berselingkuh dengan) Julia.
Plot menyeluruh dari live-action ini secara kasar mengikuti peristiwa anime meskipun dengan episode hadir secara acak. Perbedaan terbesar antara live-action Netflix dan anime adalah sebuah seri episodik yang berdurasi cukup singkat, sementara live-action ini memiliki narasi yang lebih solid dari episode yang berdurasi 45-60 menit.
Secara keseluruhan karakter dan plotnya tidak buruk dan terlihat lebih nyata dan masuk ikal jika dibandingkan dengan anime dan menurut kami wajar mengingat ini adalah live-action. Jika pada anime terlihat setiap karakter diperlihatkan menghadapi sisa-sisa masa lalu mereka dan menunjukkan bagaimana mereka merenungkannya. Sementara disisi lain live-action ini lebih diper-simple.
Jet memiliki seorang putri, Faye perlu menemukan asal-usulnya, Spike harus menghentikan Vicious dan menyelamatkan Julia. Ini semua ada di anime originalnya tetapi di sini mereka dibawa lebih ke garis depan dengan cara yang terlalu terburu-buru sehingga nuansa antar karakter menurut kami kurang mengena.
Misalnya adalah latar belakang misterius Faye yang sempat dikhianati dan diasingkan terungkap dalam penampilan keduanya (sebelum bergabung dengan tim), dan episode yang membahasnya terasa lebih bernada aksi-komedi dibanging serius. Tampaknya live-action ini lebih menarik dalam memberikan karakter dengan tujuan yang lebih lugas.
Disisi lain, kami sejujurnya tidak suka dengan lelucon dewasa yang bisa dibilang ada banyak banget di live-action ini. Bebeapa karakter sering banget membuat lelucon seks yang cukup gamblang. Contohnya aja di episode 2, ada adegan di mana tim pergi ke klub S&M dan kita melihat adegan senonoh layaknya klub striptis disana dan tidak nyaman untuk melihatnya dan berlebihan menurut kami.
Karakter
Anime Cowboy Bebop selalu menitik beratkan pada pertunjukkan setiap karakternya yang memiliki keunikan masing-masing. Tentu saja kami memiliki harapan yang besar untuk setiap karakter yang dihadirkan pada live-action kali ini. Namun sayangnya, ada beberapa hal yang membuat kami kurang sreg pada karakter yang ditawarkan.
Spike Spiegel
John Cho melakukan pekerjaan yang sangat baik sebagai pemeran utama, Spike Spiegel. Dia dengan sempurna memerankan sikap dingin dari Spike dari suaranya hingga tingkah lakunya. Meskipun terlihat lebih tua dari Spike seharusnya, dia benar-benar merasa seperti masuk ke dalam peran, dan kami menganggap dia sangat berakter dan cocok.
Jet Black
Mustafa Shakir juga melakukannya dengan baik sebagai Jet Black. Salah satu perbedaan yang mencolok disini adalah ia memiliki seorang putri, mantan istrinya beserta suaminya yang berasa repetitif dimunculkan. Terlalu banyak cerita mengenai Jet dan keluarganya. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, meski memang dibutuhkan, tetapi menurut kami porsinya disini terlalu besar dan tidak terlalu dibutuhkan.
Faye Valentine
Saya pikir Faye di live-action tidak diperlihatkan sangat baik seperti Spike misalnya. Bukan berarti salah Daniella Pineda, melainkan bagaimana live-action menggambarkan Faye. Pada anime, ia sebagai seorang wanita yang langsing dan ramping, tetapi Faye disini memiliki ukuran tubuh yang lebih besar. Alih-alih ingin menampilkan Faye terlihat lebih “badass” justru malah berakhir sebagai sebuah kekecewaan bagi kami karena ia disni cukup banyak bertingkah laku dan berbicara kasar.
Vilain Utama – Vicious dan Julia
Sebagai vilain utama, Vicious disini menurut kami kurang menakutkan, karena menurut kami ia terlalu banyak muncul adegannya. Vicious sendiri di anime hanya muncul pada 5 episode dari 26 episode di anime dan memnbuatnya terlihat sebagai pembunuh berdarah dingin yang misterius, tak bisa dipredeksi, tidak tau dia mau ngapain selanjutnya. Tetapi di live-action ini malah justri sebaliknya.
Karena serial Netflix ini memiliki episode yang lebih panjang, Vicious diperlihatkan lebih dengan melihat latar belakangnya, memperlihatkan dia sedang merencanakan untuk mengambil alih Red Dragon, dan menonton Julia berencana untuk melarikan diri dari hubungannya yang tidak baik. Pada live-action ini juga terungkap bahwa ia adalah anak mana kaya raya yang memiliki masalah keluarga. Lebih banyak adegan berarti kita juga melihat dia dimana rencananya terus-menerus dirusak oleh Spike, Julia, dan para elder, sering membuatnya berteriak seperti mafia yang terlihat lemah.
Julia memiliki masalah serupa terutama mengingat dia hanya ada di 2 episode anime. Saya pikir mereka ingin melakukan arc khusus balas dendam untuk dia, yang menunjukkan melarikan diri dari hubungannya yang tak sehat dengan Vicious. Meski begitu, mereka sepertinya mengisyaratkan sesuatu yang menarik dengannya pada akhir episodenya.
Kesimpulan
Adaptasi live-action Cowboy Bebop dari Netflix memang cukup menarik. Terutama dari segi visual yang cukup mengunggah menurut kami. Entah dari segi animasi dengan berbagai efek canggih, hingga cinematography yang sangat ciamik dan keren, bahkan mampu merefleksikan beberapa adegan di anime yang cukup sulit direka ulang di dunia nyata. Musik yang dihadirkan juga cukup asik dan membuat kami enjoy untuk menontonnya.
Namun, ada beberapa kesalahan yang menurut kami cukup fatal, terutama dari penggambaran setiap karakter. Mulai dari pemilihan peran karakter Faye yang kurang pas hingga banyak narasi yang membuatnya terlihat annoying, hingga penggambaran karakter Vicious yang justri tidak terlalu menakutkan. Menurut kami wajar jika membangingkannya dengan anime, apalagi jika anime-nya memiliki rating tinggi dan dinilai sebagai masterpiece.
Netflix sudah menayangkan live-action Cowboy Bebop mulai 19 November 2022. Anime Cowboy Bebop pertama kali ditayangkan pada tahun 1998 di Jepang dan mendapatkan perhatian yang luar biasa ketika tayang di barat pada tahun 2001 dan kini juga bisa ditonton di platform yang sama.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
The Review
Cowboy Bebop Live-Action
PROS
- Tetap klasik dengan peningkatan kualitas visual
- Karakter Spike dan Jet sangat cocok diperankan
- Kualitas musik yang tetap keren
CONS
- Terlalu banyak lelucon dewasa yang tak penting
- Faye dan Vicious dirasa kurang cocok memerankan perannya
- Beberapa adegan drama terlalu dominan dibanding aslinya
Discussion about this post