Ada banyak banget anime atau manga yang sudah diadaptasi oleh Netflix sejauh ini. Namun, adaptasi live-action Cowboy Bebop mungkin adalah salah satu yang cukup ambisius. Hal tersebut bisa terlihat dari kualitas visual serta banyak adegan dari anime yang berhasil dibuat ulang di live-action kali ini.
Untungnya kami mendapatkan kesempatan wawancara bersama sang Showrunner atau sang produser, yaitu Andre Nemec. Tidak cuma dengannya, kami juga mendapatkan kesempatan wawancara juga dengan para pemeran utama di live-action Cowboy Bebop. Penasaran seperti apa detailnya? Mari simak wawancara kami!
Q: Apa yang menginspirasi anda untuk membangun gaya dan “vibe” di seri live-action ini?
Tentu anime-nya yang menginspirasi saya *sambil ketawa*. Ini semua tentang bagaimana menangkap apa yang sudah ada di anime, dan merefleksikannya pada sebuah aksi yang nyata. Hampir semua inspirasi saya dapatkan dari anime.
Q: Bagaimana anda mengubah hal yang tidak masuk akal di anime ke live-action?
Tentu saja sangat sulit, apalagi mengingat tema yang dibawa oleh Coboy Bebop itu sendiri dengan gaya film noier yang memiliki nuansa barat dengan setting tahun 80-an, tapi disisi lain punya genre thriller sekaligus sci-fi, cukup sulit. Saya berfikir mengenai film noir yang cocok untuk menggambarkan sebagian besar ceritanya dan sekaligus sebagai fondasi cerita yang kami buat. Dari situ, kami memiliki pijakan yang kuat untuk memasukan berbagai cerita dari anime ke live-action.
Catatan: Film noir adalah sebuah istilah sinematik yang digunakan untuk menggambarkan gaya film Hollywood yang menampilkan drama-drama kriminal, khususnya yang menekankan keambiguan moral dan motivasi seksual.
Q: Bagaimana rasanya bekerja dengan Yoko Kanno?
Sangat menyenangkan dan mengagumkan. Yoko adalah seniman yang fenomenal dan menginspirasi, antusias, dan sangat menyukai proyek ini. Jadi saya sangat puas bisa bekerjasamanya dengannya. Kami telah banyak berbincang mengenai live-action ini, memikirkan bagaimana mengemasnya, hingga membuatnya menjadi lebih fresh dan Yoko benar-benar sangat membantu kami.
Q: Apa tantangan terbesar ketika membuat proyek live-action ini?
Tantangan terbesar? Tentu saja memastikan semua yang ditampilkan dalam layar sangat layak untuk menjadi gambaran dari Cowboy Bebop itu sendiri. Setiap bagian dari latar belakang, set dek, lukisan di dinding, alat peraga yang ada di bingkai, pakaian, bahkan hingga lensa dan pencahayaan, semuanya harus dinilai layak untuk masuk di gambaran cerita Cowboy Bebop.
Saya merasa dedikasi tersebut yang masuk ke proyek ini bisa muncul karena kami memiliki begitu banyak orang yang merupakan fans yang mengerjakan live-action ini sehingga selalu ada seseorang yang seperti “oh, saya tidak tahu, mungkin kita harus melakukannya. ..” dan kami akan seperti “oke lanjutkan”. Semuanya benar-benar tentang cocok atau tidaknya dengan Cowboy Bebop.
Q: Lebih penting mana mempertahankan yang ada di anime atau membuat versi cerita sendiri?
Dua-duanya sama penting. Saya pikir sangat penting untuk mengambil apa yang sudah ada di anime, ibratnya sesuatu yang tidak rusak, tidak perlu diperbaiki. Namun disisi lain, kami juga tidak ingin hanya “sekedar” translate dan mengubahnya ke live-action begitu saja. Jika saya fans, saya akan lebih berharap ke sesuatu yang lebih baru.
Saya ingin mendapatkan pengalaman yang berbeda dan meluangkan lebih banyak waktu itu melihat aksi krup Bebop dan memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Sementara disisi lain, bagi mereka yang bukan fans, akan tetapi bisa menikmatinya karena masih ada beberapa momen yang mirip dengan anime.
Q: Cowboy Bebop sangat berarti bagi sebagian besar orang, apa yang berarti dari Cowboy Bebop untuk diri anda?
Anime-nya sendiri cukup menarik perhatian saya. Ada suatu hal yang orisinil dan sangat mengikat ketika menontonnya. Bagi saya, sangat menyenangkan bisa bekerja pada seri yang se-menarik itu, sekaligus bekerja dengan orang-orang yang adalah sebagian besar dari fansnya.
Sungguh menakjubkan jika kamu bertanya apa episode favorit dan mengapa, berapa banyak jawaban berbeda yang bakal kamu dapatkan dan berapa banyak hal berbeda yang dicintai dan itu adalah bagian dari seri Cowboy Bebop ini, dan saya pernah mendengarnya itu dari beberapa orang yang berbeda di sepanjang pengerjaan ini, orang-orang menyukai episode yang berbeda. Orang-orang mungkin mengatakan “Kamu tahu episode favorit saya adalah…” dan jawaban mereka berbeda-beda.
Bagi saya itulah letak ketetarikan Cowboy Bebop karena kami semua membawa pengalaman kami sendiri dan meninggalkannya dengan pengalaman masing-masing. Saya pikir untuk orang-orang yang benar-benar fans seri ini, mereka akan membawa pengalaman Cowboy Bebop mereka ke sini dan memberikan yang terbaik untuk adaptasi live-actionnya.
Q: Momen favorit anda di season pertamanya?
Itu sama saja menanyakan anak mana yang terbaik dari anak-anak saya. Sangat sulit menentukannya. Semua episode memiliki keunikan tersendiri, cukup sulit untuk menentukan mana yang terbaik. Ada episode yang saya suka karena humornya, ada yang karena emosinya, ada yang karena aksinya.
Tapi ada satu hal yang perlu saya kasih tau. Ada satu momen dimana saya pertama kali ke langsung terjun ke lokasi syuting Cowboy Bebop, disitulah saya saydar bahwa saya dikelilingi oleh tim seniman yang merupakan benar-benar mencintai Cowboy Bebop. Karena mereka juga merasakan apa yang saya rasakan, saya bisa merasakan semangat mereka ketika mengerjakan proyek ini.
Q: Apakah pada season selanjutnya akan ada hal baru selain dari anime?
Menawarkan hal yang baru saya pikir sangat penting untuk menghidupkan sebuah cerita, sambil menemukan cara untuk menggali potensi dari sebuah karakter yang ada di anime. Ada begitu banyak hal yang bisa kita ambil dari season pertamanya dan kami harap kami tetap bisa melanjutkannya di season kedua nanti.
Q: Berbicara mengenai perbedaan, satu hal yang paling kami sadari adala perubahan karakter Jet yang kini lebih terlihat seperti seorang ayah kekinian…?
Satu hal yang ingin saya tekankan adalah Jet adalah orang yang paling optimis di seri ini. Misalnya pada adegan dimana kapal tidak memiliki bensin dan sang buronan akan kabur, Spike mungkin tidak akan membiarkannya. Tetapi Jet akan berkata “Kita akan mendapatkan yang lain. Semuanya bakal baik-baik saja.”
Ketika pertama kali bertemu dengan Mustafa (pemeran Jet), saya langsung menggambarkan dia sebagai orang besar dan gagah dengan hati yang teguh. Saya tidak berfikir panjang dan menganggap dia akan sangat cocok memerankan peran Jet di live-action ini.
Q: Vicious dan Julia jarang muncul di anime. Namun di live-action ini kok sering muncul?
Menurut saya itu sangat penting. Pahlawan hebat diciptakan oleh villain yang hebat juga. Saya menyukai villain yang memiliki latar belakang cerita yang bagus. Penting bagi saya menceritakan kisah Vicious, mengapa ia bisa jahat dan melakukan semua kejahatannya? Hal itu membutuhkan penggambaran yang lebih detail untuk memahami karakternya. Hal tersebut juga berlaku untuk karakter seperti Julia.
Selain mendaptkan kesempatan dengan “otak” dari live-action tersebut – Andre Nemec, kami juga mendapatkan kesempatan wawancara dengan para pemeran dari live-action Cowboy Bebop. Mereka adalah:
- John Cho- Spike Spiegel
- Daniella Pineda – Faye Valentine
- Mustafa Shakir- Jet Black
Tidak usah berlama-lama. Berikut adalah hasil wawancara kami dengan mereka mengenai kesan mereka yang memiliki peran penting di live-action Cowboy Bebop.
Q: Bagaimana peran anjing yang memerankan Ein di lokasi syuting? Apakah ada hal lucu terjadi?
Daniella: Para penulis naskah memutuskan Faye Valentine memiliki porsi besar adengan dengan Ein. Saya pernah mengatakan ini sebelumnya, anjingnya sangat berat, mungkin berkisar 15 kilogram. Bayangkan aja, adegan demi adegan saya membawa anjing yang lucu tersebut sebesar 15 kilogram dan melakukan tarian kecil bersamanya. Untungnya saya cukup bugar dan banyak latihan untuk adegan-adegan dengannya.
Q: Bukankah cukup sulit menjaga pakaian Spike bersamaan dengan rambutnya di adengan bertarung?
John: Kami memiliki banyak versi pakaian tersebut, dan kami memilik cara seperti memasukan bantalan di dalamnya jika saya terjatuh dan lain-lain, atau ada versi pakaian yang lebih elastis. Rambut adalah masalah yang lebih sering terjadi dan cukup sulit untuk mengaturnya. Pertama kalinya memang sulit, tetapi setelahnya semakin terbiasa.
Q: Apakah kalian menonton anime-nya sebelum syuting ini? Bagaimana menurutmu?
Mustafa: Saya sangat menyukai anime tersebut!
John: Saya belum menyaksikannya sebelum mendaptkan peran ini. Ketika pendatkan peran ini, saya menontonnya dan sangat bersemangat. Adegan pembuka di live-action ini sangat keren dan orisinil. Sebagai pecinta film, ini merupakan perpaduan yang menarik dari begitu banyak jenis genre yang serasi dan selaris sehingga menghasilkan cerita yang menarik.
Q: Momen yang paling kalian favoritkan di live-action ini?
Mustafa: Saya menyukai adegan di kasino. Memang sulit untuk menentukan mana yang terbaik, tetapi adegan di kasino sangat keren, terutama adegan tersebut merupakan titik awal sebelum lebih banyak lagi adegan aksi yang akan muncul setelahnya.
John: Jika kamu sudah menontonnya, akan ada adegan pada sebuah episode bersama Londes dimana saya sendiri dan hanya ada bidikan kamera yang berfokus ke saya. Setelah keluar dari bangunan dan mengerjakan bagian dari memori kelam tersebut, adegannya berakhir dengan Julia dan urutan memori di mimpinya serta semua detail cerita yang mengarukan disana.
Q: Apakah ada tekanan ketika memerankan karakter? Bagaimana kalian mengaturnya?
Daniella: Saya tidak terlalu memikirkan tekanan tersebut, saya menaruh tekanan tersebut hanya kepada diri saya apapun itu. Pada seri Cowboy Bebop, yang terpenting adalah mengetahui pondasi dasar dari karakternya, namun disisi lain tetap memiliki kebebasan untuk membuat Faye Valentine versi saya sendiri yang tidak bisa dilihat di anime.
Mustafa: Saya tidak merasakan banyak tekanan tetapi saya merasakan banyak respek dan referensi dari materi yang dibagikan, dan itu dibagikan dengan semua orang secara kolektif. Karena kami sangat menyukainya, kami sedikit mendapatkan tekanan namun dengan cara yang sangat positif.
Q: Apa rasanya syuting di pandemi COVID-19? Bagaimana cara kalian membangun chemistry diluar syuting?
Daniella: Kami memiliki pengalaman yang sangat luar biasa karena kami berada di Selandia Baru dan karena negara itu melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam melindungi orang dan mengikuti protokol. Kami sudah syuting di Selandia baru sejak 2019 kemarin, ada banyak banget hal menarik secara umum yang kita lakukan bersama. Namun setelah pandemi COVID-19 terjadi, rasanya ada kemungkinan banyak resiko yang terjadi yang menyebabkan syuting ditunda. Untungnya kami sudah menghabiskan banyak waktu satu sama lain dan telah memiliki chemistry yang sangat baik sebelumnya.
Netflix sudah menayangkan live-action Cowboy Bebop mulai 19 November 2022. Anime Cowboy Bebop pertama kali ditayangkan pada tahun 1998 di Jepang dan mendapatkan perhatian yang luar biasa ketika tayang di barat pada tahun 2001 dan kini juga bisa ditonton di platform yang sama.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post