Debut Lycoris Recoil sebagai seri anime pendatang baru sudah menempatkannya sebagai salah satu tontonan terfavorit tahun ini. Lycoris Recoil juga mendapat spotlight dominan di perayaan Anime Festival Asia / AFA 2022, yang mana kami berkesempatan menyaksikan sesi Q&A dengan Shion Wakayama yang merupakan seiyuu Takina Inoue serta Shingo Adachi selaku sutradara animenya.
Sesi tanya jawabnya berlangsung dengan sangat seru dan kasual, yang mana mereka menyelipkan banyak candaan tapi tetap memberi insight lebih dalam seputar serinya. Hanya saja mereka juga tidak segan melempar spoiler karena menganggap kalau para pengunjung sudah menyaksikan animenya. Tapi sebelum masuk ke diskusi, mereka tidak lupa melakukan tradisi konyol dengan berpose seperti ikan / Sakana yang memang termasuk salah satu meme paling populer dari serinya.
Dimulai dengan cerita pengalaman mereka di Singapura, director Adachi mengaku kalau ini adalah kali pertama dia mengunjungi Singapura sekaligus muncul di depan banyak orang sejak produksi animenya. Ada rasa khawatir kalau tidak akan ada banyak pengunjung yang datang ke sesi tanya jawab ini, tapi dia mengaku terkejut saat melihat seisi ruang yang penuh dengan begitu banyak pengunjung. Sebelum eventnya ini, kemarin malam dia juga melakukan pose Sakana di depan patung Merlion sebagai kenang-kenangan.
Tidak hanya Adachi, ini juga kali pertama Wakayama berada di Singapura sekaligus menghadiri event di luar Jepang. Belum ada 24 jam sejak dia sampai, jadi waktu luang yang didapatnya sebelum sesi wawancara ini cukup terbatas tapi tetap dimanfaatkannya untuk mengunjungi banyak tempat makan. Dari waktu singkatnya tersebut Wakayama bahkan sempat diajari satu kata Singlish (bahasa percakapan di Singapura) yaitu “Syok”.
Menariknya ini adalah panggung Lycoris Recoil pertama sejak animenya selesai tayang, jadi ada kesan spesial bagi para pengunjung dan fans yang menghadirinya. Meski sempat kurang yakin akan seberapa banyak orang yang menonton animenya, tapi mereka merasa lega saat mengetahui kalau Lycoris Recoil berakhir populer dan mendapat resepsi positif. Setelah itu para pengunjung ikut diperlihatkan dengan rekaman draft eksklusif yang dipakai selama proses dubbing, yang mana warna animasi dibuat begitu berwarna dan cerah untuk memudahkan Wakayama dalam mengisi suara Takina.
Setelah itu mereka memperlihatkan lebih banyak rekaman dari versi berbeda, termasuk adegan di mana Takina dan Chisato terlibat dalam diskusi serius soal memilih celana dalam. Wakayama mengatakan kalau Takina adalah karakter yang punya moral tegas, serta bagaimana dia melihat celana dalam sebagai sesuatu yang harus diberantas. Tapi demi memaksimalkan pembawaan karakternya, Wakayama mengisi suara Takina dengan adanya sedikit kesan malu dan imut.
Mereka terutama menaruh fokus penuh untuk memastikan kalau adegan akhir di animenya dapat disajikan dengan sempurna, terutama dari hubungan antar kedua heroine serta interaksi terakhir mereka. Wakayama juga menyebut kalau dia sangat suka dengan versi akhir animenya karena beragam kostum keren yang digunakan oleh Takina dan karakter lain. Tapi berbicara lebih dalam soal proses pengembangan animenya sendiri, Adachi mengaku kalau ada banyak improvisasi yang harus dilakukan mengingat ini adalah karya anime original tanpa source material. Karena itulah baik dari proses menulis cerita hingga mengisi suara benar-benar dirasa lebih menantang.
Kembali berdiskusi soal pengalaman Wakayama dalam mengisi suara Takina, dia benar-benar menuangkan usaha maksimal demi bisa menjadikan karakter ini sebagai bagian dari dirinya. Ada begitu banyak improvisasi karena terkadang dia harus mengikuti skrip baru, tapi pada akhirnya semua berjalan cukup lancar dan bagaimana dia juga memiliki sinergi yang pas dengan Anzai-san (pengisi suara Chisato Nishikigi). Intinya Wakayama selalu menganggap kalau Takina adalah aspek berbeda dari dirinya, jadi setiap kali melakukan proses rekaman dia selalu berpikir layaknya sang karakter.
Setelah itu mereka berlanjut ke sesi Q&A dengan menjawab beragam pertanyaan dari fans melalui email. Ada dua pertanyaan yang dipilih yaitu soal bagaimana Adachi membuat adegan serius antara Takina dan Chisato, yang mana dia kemudian menjawab kalau semua berdasar pada interaksi ringan demi membuat mereka lebih dekat sebagai karakter, sebelum akhirnya menyiapkan adegan serius yang berdasar pada bagaimana tiap karakternya akan bereaksi. Sementara untuk pertanyaan kedua mengenai aspek character development Takina di sepanjang serinya, Wakayama mengatakan kalau itu semua lebih berhubungan dengan usaha karakternya untuk lebih berani mengekspresikan diri.
Sebagai penutup, Wakayama mengaku penasaran kalau para fans di Singapura mungkin melihat karakternya terlalu “Yabai” (bahaya). Kami rasa ini berhubungan dengan bagaimana dia terkesan sedikit mesum karena diskusi soal celana dalam tadi. Tapi dibalik perannya sebagai pengisi suara Takina yang dikenal sangat serius, Wakayama adalah sosok seiyuu yang humoris dan sangat riang. “Terima kasih telah datang ke panggung Lycoris Recoil, dan ingat kalau Shion Wakayama adalah gadis yang sangat polos, sama sekali tidak yabai” ungkapnya sebelum event tersebut ditutup dengan foto bersama para pengunjung sambil berteriak “Sakana!”
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post