Tidak peduli seberapa populer atau mainstreamnya sebuah franchise game, terkadang tidak semua orang dapat memberikan apreasiasi yang sama mengenai kualitasnya. Sebagai contoh meski The Legend of Zelda: Breath of the Wild diakui sebagai salah satu game terbaik sepanjang masa, justru kami merasa kalau penilaian tersebut terlalu dibesar-besarkan (apalagi karena gamenya memang punya beragam kekurangan). Tapi dalam artikel ini kami tidak ingin membahas soal game mainstream, melainkan judul yang justru kurang dikenal atau lebih cocoknya tidak mendapat apreasiasi yang cuckup yaitu Ys series dari Nihon Falcom.
Kami cukup yakin kalau sebagian dari kamu mungkin masih asing dengan nama Ys, atau mungkin sudah tahu tapi belum sempat memainkan game di serinya. Terlepas dari wujudnya yang terkesan seperti franchise action RPG bergaya anime standar, Ys nyatanya punya sejarah dan daya tarik yang membuatnya begitu spesial. Kami bahkan tidak ragu menyebutnya sebagai franchise RPG paling underrated sepanjang masa. Lalu apa alasan dibalik kurangnya apresiasi pada Ys itu sendiri? Sebelum kita masuk lebih dalam ke pembahasannya, mari kita simak sejarah singkat dan pengenalan serinya terlebih dahulu.
Apa Itu Ys?
Memulai debutnya sebagai game di platform NEC PC-8801 pada tahun 1987 lalu, Ys adalah franchise action RPG besutan Nihon Falcom yang masih aktif hingga sekarang. Sejak rilis pertama Ys I: Ancient Ys Vanished, seri ini langsung mendapat perhatian dari kritikus dan fans yang merasa puas dengan pendekatan gameplay yang ditawarkan. Pada era di mana sebagian game RPG masih mengandalkan turn-based dan sistem tradisional sejenis, Ys menawarkan gameplay yang mana karakter akan otomatis menyerang saat mendekat ke musuh. Sistem serangan “bump” ini langsung menjadi ciri khas serinya yang berakhir sangat disukai oleh banyak orang, meski pada akhirnya Falcom harus merombak konsep gameplaynya yang mengikuti selera pasar dan perkembangan teknologi baru. Tapi meski sudah mengalami evolusi yang cukup signifikan, akar utama dari Ys tetap berada di gameplay action RPG.
Falcom adalah masternya jika sudah berhubungan dengan konsep world building dalam media game, dan Ys bukan pengecualian. Hampir setiap game di seri ini memang punya cerita, setting tempat, hingga karakter yang berbeda, tapi semua ini masuk dalam cerita petualangan yang selalu melibatkan sang protagonis Adol Christin. Jadinya kamu bisa membayangkan seri ini seperti Final Fantasy, tapi bedanya hampir setiap game selalu berfokus pada petualangan Adol di banyak tempat-tempat berbeda yang masih masuk dalam satu semesta. Ini membuat konsep world building dalam Ys lebih superior dari segi skala atau cakupan dunianya. Berbeda tentunya dari The Legend of Heroes: Trails yang lebih berfokus untuk memperdalam cerita di satu kontinen besar, di mana semua game di serinya selalu memiliki cerita yang saling berkaitan.
Berbicara soal Adol, bisa dibilang dia adalah karakter RPG tertua yang masih eksis juga dan seolah tidak kunjung termakan zaman. Bayangkan saja, meski franchise Ys sudah berusia lebih dari 30 tahun, usia tertua Adol yang digambarkan di seri ini adalah 24 tahun (Ys IX). Ini artinya dia masih punya begitu banyak cerita petualangan yang bisa diadaptasi dalam game baru, yang otomatis membuat franchise Ys akan terus eksis selama puluhan tahun ke depan. Mempertahankan karakter lama sebagai ikon franchise seperti ini mungkin cukup lumrah untuk nama besar seperti Super Mario atau sejenisnya, tapi untuk genre RPG, Adol adalah karakter yang menempati posisi tersebut.
Faktor spesial lain yang membuat kami bisa mengapresiasi Ys juga terletak di gameplaynya. Konsep yang diusung sangat sederhana dan akan langsung membuat pemain baru bisa beradaptasi dalam waktu singkat. Ini karena setiap gamenya lebih mengandalkan keseruan dari tempo permainan cepat dan menantang, salah satu alasan juga kenapa siapa pun yang memainkan Ys akan jarang merasa bosan selama mereka berada dalam porsi gameplay. Intinya franchise ini tidak berusaha untuk membawa sesuatu yang revolusioner atau sangat berbeda, melainkan keseruan bermain yang cukup untuk membuat banyak orang tertarik untuk mengikuti serinya.
Jika masih kurang, Ys juga punya reputasi sebagai salah satu franchise dengan kualitas soundtrack terbaik dan paling berpengaruh dalam genre RPG. Falcom benar-benar memberikan ekstra perhatian pada kualitas soundtrack dari serinya, hingga bagaimana mereka membentuk Falcom Sound Team jdk yang didedikasikan untuk membuat koleksi soundtrack dengan beragam variasi. Bahkan pengaruh kualitas musik yang diberikan Ys sampai menjalar ke luar wilayah Jepang, salah satunya seperti ke Chris Huelsbeck yang merupakan komposer ternama asal Jerman.
Kebetulan ada penjelasan singkat dari serinya yang dibuat oleh channel YouTube lokal Player Dua yang bisa kamu cek di bawah ini:
Tapi dibalik beberapa faktor yang kami rasa membuat Ys adalah franchise spesial, tentu ada alasan dibalik kenapa gamenya kurang mendapat apresiasi..
Alasan 1: Popularitas Nihon Falcom Sendiri
Nihon Falcom adalah salah satu developer game tertua yang sudah menjadi pionir dari genre RPG secara keseluruhan. Pengaruh yang mereka berikan benar-benar sangat penting, khususnya dari kelahiran sekian banyak franchise populer di masanya. Sayangnya meskipun mereka punya potensi untuk menjadi developer game Jepang terbesar seperti Square Enix atau Bandai Namco, Falcom gagal dalam memanfaatkan momentum pemasaran game mereka di tahun 90-an dulu. Pada era di mana platform konsol semakin diminati oleh gamer barat, mereka justru masih berfokus dalam meracik game untuk PC yang kemudian menurunkan daya persaingan dengan kompetitor lain. Usaha marketing mereka bisa dibilang tidak efektif dan bahkan ini masih berlaku hingga sekarang. Jadinya selain Ys, sebenarnya franchise Falcom lain seperti The Legend of Heroes: Trails rasanya juga kurang mendapat apresiasi.
Alasan 2: Format Game yang Terkesan Standar
Ini berhubungan langsung dengan format game yang diusung Ys. Dari kacamata gamer biasa saat melihat Ys, mereka pasti tidak memiliki impresi yang mengesankan dan merasa kalau ini tidak lebih dari game action RPG standar. Tidak salah memang, tapi kesan standar tersebut justru menjadi kekuatan dari franchisenya. Ys mengusung gameplay action RPG yang lebih ringkas dan mudah dikuasai dengan cepat, tapi keseruan utama terletak pada tempo permainan cepat yang mengalir begitu mulus serta ekstra tantangan yang selalu menyita fokus. Jika harus diibaratkan, Ys mirip sebuah masakan dengan dua sampai tiga bahan utama saja. Karena meskipun resepnya sangat sederhana, tapi selama punya rasa enak maka pasti banyak orang akan terus memakannya.
Alasan 3: Production Value Kurang Mengesankan
Karena gagal memanfaatkan momentum dan masih menjadi developer game yang relatif kecil, Nihon Falcom berujung juga tidak bisa meracik game dengan production value besar. Mungkin saja mereka sanggup, tapi Falcom butuh waktu pengembangan lebih lama yang otomatis membuat bisnis sulit bertahan karena harus mengeluarkan game yang bisa dipasarkan dalam waktu cepat. Inilah alasan kenapa mereka belum sampai bisa meracik game yang terlihat spesial atau menawan dari segi presentasi. Bahkan The Legend of Heroes: Kuro no Kiseki yang merupakan game dengan grafis terbaik yang mereka buat sejauh ini belum bisa dibilang mengesankan untuk standar sekarang.
Rilis terbaru Ys IX juga terlihat lebih buruk di beberapa tempat dibanding Ys VIII, terutama dari setting dunia yang terasa hambar dan punya kualitas presentasi layaknya game dari era PS3. Meski fans mungkin tidak keberatan, tapi realitanya production value memang sangat penting dalam menarik minat gamer dan mengincar target pasar yang lebih menjanjikan. Jika Ys masih belum bisa membawa dobrakan besar dari segi grafis, apalagi yang bisa memanfaatkan performa dari konsol generasi baru seperti Bandai dengan Tales of Arise misalnya, maka minat akan franchise ini mungkin masih akan terus stagnan.
Kesimpulan
Melihat diskusi di atas, kami harap kamu sudah mendapatkan gambaran jelas kenapa Ys adalah franchise yang spesial, tapi di saat yang sama juga memiliki permasalahannya sendiri. Ada potensi besar untuk membuat namanya bisa lebih diapresiasi di masa mendatang, tapi semua ini bergantung pada peran Falcom dan seberapa seriusnya mereka dalam mendorong production value. Jika mereka di masa dulu sudah terlanjur kehilangan momentum penting untuk menjadi developer yang jauh lebih sukses, maka jalan yang bisa ditempuh adalah membuat game yang tidak kompromi dari segi kualitas dan terutama dapat menjangkau banyak pemain pendatang baru. Trails series mungkin sulit karena hampir setiap game di serinya saling berkaitan satu sama lain, tapi Ys punya potensi tersebut.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post