Perkembangan industri smartphone sudah mengalami evolusi yang sangat jauh jika dibandingkan dengan satu dekade lalu. Smartphone dengan performa kelas atas sekarang sudah bisa didapatkan di harga yang terjangkau, sementara beberapa perusahaan mendorong kualitas untuk menciptakan produk yang lebih premium. Salah satunya seperti lini smartphone gaming, yang secara luas memang dipasarkan di harga yang relatif mahal dan ditujukan untuk para gamer mobile.
Label “smartphone gaming” bukanlah sekedar isapan jempol, karena performa yang ditawarkannya memang sangat tinggi dan dioptimisasi sedemikian rupa untuk memaksimalkan pengalaman bermain game mobile terbaik. Memasuki tahun 2021, industri smartphone gaming telah diperkenalkan dengan jagoan baru yang semakin mengundang perhatian yaitu ASUS ROG Phone 5. Hadir dengan performa kelas atas yang semakin sempurna dengan Qualcomm Snapdragon 888 hingga berbagai fitur andalan dari ASUS, banyak reviewer sudah mendapat kesempatan untuk menjajal smartphoenya dan mengaku sangat puas.
Untuk mendapatkan gambaran lebih dari ASUS ROG Phone 5 itu sendiri, belum lama ini kami telah berpartisipasi dalam sesi wawancara eksklusif dengan Chih-Hao Kung yang merupakan Global Technical PR Director untuk produk smartphone ASUS. Pembahasan lengkapnya sudah kami rangkum di bawah ini.
Menjunjung Tinggi Nama Brand ROG
Republic of Gamers atau yang dikenal luas dengan ROG adalah brand gaming andalan ASUS yang sudah didirikan sejak tahun 2006 lalu. Mereka memang sangat mendominasi dan berfokus pada hardware dan aksesoris PC, namun perlahan ASUS juga sudah melakukan ekspansi dengan mengembangkan smartphone gamingnya sendiri yang kali ini sudah memasuki generasi keempat. ASUS ROG Phone tetap mempertahankan semangat atau fokus dari brand ROG itu sendiri, yaitu mendorong batasan untuk menciptakan suatu produk yang jauh lebih sempurna lagi.
Mungkin banyak orang merasa penasaran kenapa ROG Phone 5 sampai harus menghadirkan RAM 18GB, apalagi melihat bagaimana mungkin belum ada game mobile yang sampai membutuhkan memori sebanyak itu sebagai tuntutan spesifikasi tertingginya. Menanggapi ini, Chih-Hao Kung mengatakan “Anda bisa membuat argumen, sebagai pengguna, mengenai apakah kamu butuh 18GB? Jawabannya adalah tidak, kamu tidak membutuhkannya. Ini sama dengan ekosistem gaming dalam pasar PC, seperti apakah kamu butuh monitor 300Hz? Apakah kamu butuh keyboard gaming? Apakah kamu butuh mouse gaming? Saya rasa jawabannya akan selalu tidak, kamu tidak membutuhkannya. Tapi apakah ini akan dapat memberikan perubahan untuk seseorang? Ya, untuk yang satu ini maka itulah jawabannya.
Jadi terlepas apakah pengguna membutuhkan RAM dengan kapasitas tinggi atau tidak, ASUS selalu memastikan untuk tetap memberikan opsi tersebut. Ini sudah termasuk dalam fokus mereka dalam brand ROG itu sendiri, yaitu mendorong batasan yang ada dan terus bergerak maju. Mungkin saat ini RAM 18GB tidak begitu dibutuhkan, namun perkembangan teknologi dan industri smartphone yang semakin maju dari tahun ke tahun mungkin saja akan membutuhkan penggunaan memori lebih tinggi, dan pada saat itu tiba kamu bisa melihat kalau ROG sudah selangkan di depan untuk menjawab kebutuhan pasar.
Kami juga merasa penasaran mengenai pemilihan nama “ROG Phone 5” dan kenapa bukannya menggunakan angka 4 karena ini memang smartphone generasi keempat dari mereka, dan inilah jawaban yang diberikan Chih-Hao Kung “Bisa dibilang kalau ROG Phone 4 milik kami adalah ROG Phone 5. Saya rasa mungkin anda cukup familiar dengan budaya China, kalau angka 4 terdengar seperti kata “kematian”, jadi jawaban paling sederhananya memang karena takhayul, sehingga kami memutuskan untuk tidak menggunakan angka 4. Intinya ROG Phone 5 adalah smartphone generasi keempat, tidak ada model yang belum kami rilis, karena ini memang hanya sekedar perubahan nama saja.”
Sejauh ini kita tentunya paham betul kalau ROG Phone 5 adalah smartphone gaming yang luar biasa dari segi performa hingga desain yang bahkan memiliki semacam fitur AniMe Matrix, untuk itu kami ingin tahu lebih banyak mengenai apa saja tantangan tersulit yang dihadapi ASUS dalam mendesain smartphone ini. Menanggapi pertanyaan yang ada, Chih-Hao Kung mengatakan kalau tantangan tersulit mereka selalu berhubungan dengan pemecahan masalah. Karena dibalik beragam ide desain yang ingin direalisasikan oleh tim desainer dan para engineer ASUS, mereka akan selalu dihadapkan dengan banyak tantangan untuk dilewati yang terkadang tidak membuahkan hasil yang diharapkan.
Contohnya jika membandingkan ROG Phone 5 dan ROG Phone 3, kedua generasi smartphone ini memiliki desain ukuran yang relatif sama, karenanya tim ASUS menaruh fokus lebih untuk membawa upgrade ke dalam bagian internalnya. Salah satu langkah yang mendapatkan apresiasi tinggi dari para pengguna adalah dikembalikannya akses audio jack 3.5mm, yang ternyata ingin dihadirkan ASUS di ROG Phone 3, yang sayangnya pada waktu itu tidak berhasil mereka bawa.
Chih-Hao Kung menambahkan kalau jika suatu hari para pengguna akan melihat isi dari ROG Phone 5, maka mereka akan menyadari adanya banyak perubahan susunan di dalamnya. Ini karena ASUS ingin memecah tradisi dari penggunaan basis desain yang sama, dan ini memang dibutuhkan untuk produk baru dari waktu ke waktu.
“Jadi saat ini kami menggunakan dual battery, dengan two cell, dan ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan darinya. Tapi efek sampingnya membuat kepadatan dari keseluruhan sistem menjadi rendah, yang artinya ini akan memakan ruang lebih dari kapasitas yang diberikan. Dan juga motherboard dalam ROG Phone 3, 2, dan 1 memiliki bentuk L yang terkoneksi ke bagian kamera dan samping, sampai ke bagian bawah juga (sub-board). Karenanya kami harus menemukan cara untuk bisa menyesuaikan ukuran motherboard dalam sistem, yang pada akhirnya membuat kami memutuskan untuk memakai motherboard double stack yang mirip di Zenfone. Tentu saja, untuk ROG sistemnya harus lebih kuat lagi.”
Selain motherboard, ada banyak perubahan sistem internal lain yang mencakup panel baru, pengunaan pin Pogo yang lebih hemat ruang, serta memastikan konekter audio jack 3.5mm memiliki cukup ruang di dalam sistemnya. Demi bisa memuat semua komponen baru yang ada tersebut, ASUS telah mendesain ulang keseluruhan desain untuk ROG Phone 5, dan inilah tantangan tersulit yang mereka hadapi dalam pengembangan produknya.
Memaksimalkan Performa Gaming dengan Qualcomm Snapdragon 888
Kehadiran Qualcomm Snapdragon 888 sebagai SoC (System-on-a-Chip) smartphone terbaik saat ini tentunya dimanfaatkan ASUS sebagai basis performa untuk ROG Phone 5. Saat kami menanyakan soal apa keuntungan yang didapat dari diintegrasikannya SoC ini, Chih-Hao Kung menjawab kalau keuntungan tersebut sudah terefleksi dari brand Snapdragon itu sendiri, yang memang jika berhubungan dengan performa adalah yang terbaik, apalagi lewat keluaran Qualcomm Snapdragon 888 yang belum ada tandingannya di pasaran.
“Apa keuntungan dari penggunaan chipnya? Jawabannya karena ini adalah yang terbaik, paling cepat, yang juga dibangun dengan prosesor 5nm, serta beragam perubahan baru lainnya. GPU-nya juga lebih cepat. Pada akhirnya memang tidak ada opsi terbaik lain selain ini (Qualcomm Snapdragon 888).”
Chih-Hao Kung juga menambahkan soal kehadiran teknologi yang akhirnya diperkenalkan Qualcomm untuk Snapdragon 888 yaitu VRS atau Variable Rate Shading “VRS adalah teknologi atau yang sudah ada di pasar PC dan akhirnya dibawa oleh Qualcomm untuk memaksimalkan performa dari GPU mereka.” Penjelasan lebih spesifiknya mungkin bisa kami dapatkan dari Qualcomm, namun Chih-Hao Kung setidaknya sudah memberikan gambaran kalau ini adalah SoC yang dikembangkan khusus dengan beragam penyempurnaan baru dari generasi sebelumnya, dengan VRS sebagai salah satu bagian di dalamnya.
Seperti yang kami katakan sebelumnya, perkembangan industri smartphone yang semakin maju tentu akan membawa lebih banyak keluaran mobile CPU yang lebih superior dalam waktu cepat, dan tahun depan bisa saja posisi Qualcomm Snapdragon 888 akan dilampaui oleh chip yang lebih bertenaga. Untuk itulah ASUS ingin memastikan kalau ROG Phone 5 adalah smartphone flagship yang dapat menghadirkan spesifikasi hardware terbaik yang bisa didapatkan saat ini.
Aksesoris hingga Potensi Smartphone Edisi Spesial
Berbeda dari smartphone ROG generasi sebelumnya, khusus untuk ROG Phone 5 ini pihak ASUS sengaja tidak menghadirkan tas aksesoris besar dan bundle Super Pack lagi. Karena ketersediannya sejak awal hanya dikhususkan untuk beberapa wilayah saja, mereka akhirnya memutuskan untuk tidak lagi mengeksplornya tahun ini.
“Mungkin ada beberapa hal baru disana sini, mungkin kita akan melakukan perubahan dengan suitcase/kopernya sendiri, karena pada akhirnya wadah tersebut memang koper asli yang bisa digunakan untuk bepergian. Tapi kita tidak menghadirkan bundle Super Pack seperti biasanya lagi di banyak wilayah” ungkap Chih-Hao Kung.
Tentu saja seiring peralihan ke generasi yang lebih maju, akan ada beberapa aksesoris lama yang tidak lagi mendukung di ROG Phone 5. Pihak ASUS tentu saja masih mempertahankan backward compatibility untuk beberapa aksesoris yang masih bisa mereka dukung seperti Kunai Gamepad dan Aeroactive Cooler. Alasan mengenai dihilangkannya dukungan atau backward compatibilty untuk aksesoris lama dikarenakan seperti yang Chih-Hao Kung sebut sebelumnya, ROG Phone 5 telah mengalami perombakan desain perangkatnya (dari segi perangka dalam).
Dukungan gameplay dengan layar twin view juga sangat menarik perhatian kami, yang mana kamu dapat memainkan game sambil mendapatkan sudut pandang ekstra dari layar keduanya. Chih-Hao Kung mengatakan kalau pengalaman memainkan game dua layar yang ditawarkan ROG ini memang sangat spesial, tapi tidak banyak game yang benar-benar memanfaatkannya secara maksimal. Ini lebih bergantung ke peran developer yang harus melakukan banyak perombakan khusus untuk bisa memanfaatkan fitur twin view tersebut, dan ini tentu saja adalah tantangan yang lebih sulit daripada sekedar mengimplementasikan engine ke dalam game.
Kita juga sudah melihat kalau ada beberapa brand smartphone yang semakin gencar memasarkan edisi spesial yang membawa kolaborasi dengan sebuah game dan juga anime, sementara ASUS sejauh ini masih belum melakukan hal serupa ke lini ROG Phone. Menanggapi rasa penasaran kami, Chih-Hao Kung mengatakan kalau kolaborasi ini sebenarnya adalah ide yang menarik, namun mereka lebih berfokus untuk melihat potensi dari kolaborasi yang memang berarti “Contohnya seperti koordinasi Stadia yang ada di Google Stadia, kami melihatnya sebagai kolaborasi yang berarti” ungkap Chih-Hao Kung. Meskipun dia tidak bisa memberikan jawaban pasti, setidaknya ini masih dianggap sebagai ide yang menarik dan tidak peduli apapun kolaborasi yang disiapkan ASUS nantinya, para pengguna bisa mengetahui kalau dampak yang diberikan akan benar-benar berarti bagi mereka.
Penutup
Pada akhir perbincangan kami mendapatkan beberapa informasi menarik dari Chih-Hao Kung seperti game apa yang paling banyak dimainkan di ROG Phone, yang mana dia memberitahu kalau kebanyakan game tersebut adalah PUBG Mobile, COD Mobile, Genshin Impact, Black Desert Mobile, Garena Free Fire, dan game sejenisnya yang populer di pasaran dan menuntut spesifikasi smartphone yang tangguh. Pertanyaan soal rekomendasi buku yang bisa dibaca untuk membantu perkembangan karir juga kami sampaikan, yang mana Chih-Hao Kung menjawab kalau buku yang akhir-akhir ini dia baca adalah mengenai cara berkomunikasi dan memahami budaya lain. Dia kemudian kembali menghubungi kami dan memberikan rekomendasi buku berjudul “The Happiness Advantage” karangan Shawn Achor yang memberikan pencerahan lebih terhadap kehidupan sehari-hari dan pekerjaan.
Sebagai orang yang lahir di Taiwan dan dibesarkan di Swedia, dia harus bisa beradaptasi dengan budaya baru khususnya di lingkungan kerja yang diisi oleh banyak rekan-rekan dari negara lainnya. Pada akhirnya buku apa saja yang mengandung ilmu untuk dipelajari adalah bahan yang bagus untuk dibaca, karena selalu ada ilmu baru yang bisa didapat, meskipun sebagian orang mungkin tidak memiliki waktu yang cukup.
Mengenai ROG Phone 5 itu sendiri, Chih-Hao Kung dan timnya merasa sangat puas dengan apa yang bisa mereka berikan dari smartphone ini. Menaruh fokus penuh dari brand ROG dan menjadikannya sebagai smartphone flagship baru yang menonjol di pasaran adalah tugas yang berhasil dijawab ROG Phone 5 dengan kualitas yang terbukti. Menawarkan sesuatu yang berbeda juga menjadi perhatian khusus bagi mereka, termasuk seperti adanya RAM 18GB, dihadirkannya audio jack 3.5mm, ini semua adalah sesuatu yang tidak bisa didapatkan di banyak smartphone lain di pasaran.
Bagi kamu yang tertarik dengan produknya, ASUS ROG Phone 5 sendiri sudah resmi dipasarkan di Indonesia mulai bulan Maret ini, yang nantinya akan disusul dengan versi ROG Phone 5 Pro di bulan April dan ROG Phone 5 Ultimate di bulan Mei mendatang. Setiap smartphonenya dibanderol di harga kasaran mulai dari IDR 13 juta sampai dengan IDR 22 juta.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post