Bagi kalian yang tumbuh bersama film – film fantasy mungkin tidak asing dengan sosok pemilik pabrik coklat, Willy Wonka. Berasal dari kisah Charlie and the Chocolate Factory ciptaan Roald Dahl, Willy Wonka berhasil menjadi salah satu karakter paling ikonik berkat karakterisasinya yang unik, berkharisma, serta misterius. Kini kalian dapat menjelajahi kisah lebih dalam dari pemilik Pabrik Coklat Wonka, melalui film terbarunya yang berjudul Wonka. Melalui artikel ini, kami telah mereview dengan lengkap terkait Film Wonka, silahkan simak selengkapnya!
Masih Mengikuti Kisah Aslinya
Masih sama seperti kisah originnya, film ini akan menceritakan kisah luar biasa bagaimana Wonka membangun pabrik coklat dan menjadi pembuat coklat terhebat di dunia seperti yang kita kenal di cerita Charlie and the Chocolate Factory. Willy Wonka (Timothée Chalamet) dikisahkan sebagai anak muda dengan impian besar membangun toko coklat terbesar di kotanya. Selain dia merupakan anak miskin, Wonka juga menemukan bahwa industri coklat yang selama ini ia impikan ternyata dijalankan oleh kartel – kartel serakah.
Melalui trailernya, kami sudah tahu bahwa film ini bergenre musikal, meski Warner Bros. sendiri tidak menekankannya secara langsung. Alih – alih menjadi aneh, justru format ini sangat cocok sekali dengan kisah Wonka yang ditunjukkan naik turun di Gallery Gourmet sembari membagikan coklatnya kepada orang – orang. Di sisi lain, dia bersma Noodle (Calah Lane), gadis muda yang akan menemaninya sepanjang film, juga harus berhadapan dengan 3 pembuat coklat jahat yang memiliki keinginan untuk menghancurkan bisnis Wonka. Selain itu, adapun beberapa karakter lain yang akan membantu Wonka selama perjalanan membangun bisnis coklat ajaibnya.
Alur cerita yang dihadirkan cukup sederhana, dengan hampir separuh filmnya disampaikan secara musikal. Bahkan di awal film, Wonka menyampaikan impiannya dalam bentuk nyanyian. Pengenalan karakter Wonka dimulai dengan menunjukkan ambisinya dan bagaimana ia menghadapi rintangan yang menghadang dalam proses membangun toko coklat miliknya. Meskipun pada akhirnya dia berhasil membuka toko miliknya, tetapi kartel – kartel coklat yang tidak suka acapkali berusaha menghancurkan bisnisnya. Untungnya Wonka dibantu beberapa orang hebat disisinya.
Porsi Yang Seimbang Antara Musikal dan Aksi
Memasuki pertengahan film, unsur musikalnya seolah dikurangi dan justru lebih berfokus pada aksi dan penyelesaian masalah. Bersama dengan kawan sejawatnya, Wonka berhasil mengelabuhi kartel – kartel jahat dengan berbagai trik uniknya yang tentunya penuh magical. Tentunya adegan – adegan ini terkadang dipenuhi dengan komedi namun tak jarang justru mengundang rasa ngeri. Karena sebelumnya kita diperkenalkan dengan Willy Wonka tua yang memiliki sifat dingin dan misterius, muncul suatu pertanyaan di kepala kami saat menonton film ini, “Apa yang terjadi pada Wonka di akhir film nanti yang mengubah kepribadiannya secara penuh?” Namun seketika kami mengabaikan pertanyaan tersebut, dan lanjut menikmati kisah orisinil si calon pemilik pabrik coklat terbesar.
Roahl Dahl menyajikan kisah Willy Wonka dalam bentuk fantasi yang tentunya juga ditambahkan dalam film dengan bantuan CGI. Menurut kami pribadi, penggunaan teknologi CGI dalam film ini sudah cukup bagus. Beberapa elemen fantasi seperti terbang dengan hoverchoc, terbang dengan balon, toko coklat yang mewah, dan ruang bawah tanah milik kartel jahat, semuanya berhasil membuat kami terpesona.
Lagu – Lagu Yang Cukup Menghibur
Karena ini merupakan film musikal, tentunya kami menemukan banyak sekali lagu – lagu yang dimainkan sepanjang film. Meski memiliki makna yang cukup mendalam, hampir semua lagu yang dibawa tidak terlalu berkesan di hati kami. Namun ada satu lagu yang entah bagaimana terus terngiang – terngiang di kepala bahkan saat film sudah selesai. Lagu itu adalah “Oompa Loompa” yang diputar sebanyak 3 kali, tetapi dengan lirik yang berbeda. Kombinasi nada – nada yang terkandung dalam lagu tersebut seolah berhasil menyihir kami untuk terus menerus melantunkan lagunya.
Timothée Chalamet selaku pemeran Willy Wonka telah berhasil memainkan sandiwara yang luar biasa dalam menyampaikan sifat Wonka muda yang eksentrik dan penuh ambisi. Sebagai seorang idealis yang percaya diri, ia mengekspresikan perasaannya melalui enam lagu musikal yang diputar selama perjalanannya membangun pabrik coklat impiannya. Chalamet berhasil mencocokkan dirinya dengan karakter Wonka sekaligus menjadi penyanyi yang cukup baik, bahkan cukup membuat penonton merasa nyaman menyaksikan penampilannya. Tentunya apresiasi tidak lupa diberikan kepada Hugh Grant sebagai pemeran sosok kecil oranye, Oompa Loompa. Meski penampilannya terbilang singkat, yaitu sekitar 20 menit, ia berhasil menghibur penonton dengan sifat juteknya.
Kesimpulan
Wonka adalah kisah musikal yang hebat yang menceritakan Willy Wonka muda dalam perjalanannya menjadi pembuat cokelat hebat yang kita semua kenal. Meskipun ceritanya cukup sederhana, namun lagu-lagunya terbilang sangat bagus dan menghibur untuk didengarkan. Timothée Chalamet benar – benar sempurna memerankan Willy Wonka muda dengan sangat baik melalui trik-trik gila dan keajaibannya. Selain itu, jangan lupa untuk menonton bonus scene Oompa Loompa selama kredit!
Pastikan untuk mengikuti perkembangan film dan serial lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
The Review
Wonka
PROS
- Cerita yang sederhana namun menarik
- Porsi yang pas antara musik dan aksi
- Karakterisasi yang kuat
CONS
- Lagu - lagu yang kurang berkesan
Discussion about this post