Seiring meningkatnya minat akan game sebagai media hiburan favorit, maka otomatis industrinya juga semakin berkembang pesat. Bahkan berbeda dari tahun-tahun terdahulu, game juga membuka jalan karir baru bagi sekian banyak orang baik itu sekedar menjadi content creator / streamer hingga pemain Esports. Apalagi dengan adanya efek pandemi yang membuat banyak orang lebih sering menghabiskan waktu di dalam rumah, kebutuhan akan game sudah semakin mendominasi.
Tapi jika melihat kondisi industri game seperti sekarang, satu hal yang paling mudah diamati adalah bagaimana developer dituntut untuk lebih kreatif demi bisa mencuri perhatian fans. Mengembangkan game dari genre umum saja tidak cukup, karena mereka harus bisa membawa pengalaman bermain dan keunikan tersendiri yang membuat gamenya menonjol. Meski pandemi mendorong kebutuhan konsumen akan game itu sendiri, ada juga beberapa dampak kuat yang dirasakan oleh developer yang berakhir menghambat proses pengembangan sebuah game hingga tidak jarang berakhir harus ditunda.
Untuk memahami situasi di industri game saat ini terutama di scene indie yang selalu menarik perhatian kami, belum lama ini rekan media GamerBraves sudah melakukan sesi bincang-bincang bersama Stefan Baier selaku Chief Operating Officer dari Streamline Media Group dan Sameer Pitalwalla selaku Business Director dari Epic Games. Kami sudah merangkum beberapa detail menarik dari pembahasannya di bawah ini, termasuk cara untuk terus mendorong pengembangan dan pemasaran game dengan efektif di situasi industrinya yang seperti sekarang.
Menanggapi Ekspektasi Tinggi dari Gamer
Sesuai dengan pemahaman kami, Stefan mengatakan kalau ada ekspektasi pemain di era sekarang akan game apapun yang rilis di pasaran sudah semakin tinggi. Dia menjelaskan “Ekspektasi pemain sudah menjadi lebih tinggi, yang ironisnya kamu bisa membuat game skala kecil dan bisa memasarkannya begitu saja. Tapi kebutuhan akan gameplay yang dipoles, frame rate bagus, tidak crash, sudah meningkat pesat. Sekarang game butuh akses online, bisa berhalan mulus, bisa cross-play, tersedia di semua platform, yang intinya kamu perlu ekstra tenaga lebih untuk menjawab ekspektasi gamer modern”.
Ini adalah situasi yang memang sulit untuk dihindari, karena di era sekarang kita sudah disuguhkan dengan beberapa game yang mencapai tingkat kualitas luar biasa, sehingga dampaknya standar pemain juga otomatis menjadi lebih tinggi karena mereka sudah merasakan tingkatan kualitas baru yang tidak ingin dilepas begitu saja. Demi menjawab ekspektasi tersebut, Stefan juga mengatakan kalau kerjasama juga diperlukan seperti bagaimana Unreal sudah mengeluarkan investasi untuk Epic Online Services (EOS), sebuah sistem yang sudah familiar digunakan dalam pengembangan game.
Contoh lain juga ada pada beberapa tugas yang bisa memakan waktu lama dan berpotensi memperlambat proses pengembangan, seperti membuat model karakter 3D dengan detail tinggi. Untungnya, Epic Games sudah memberi bantuan pada banyak developer yang memanfaatkan basis Unreal Engine dengan berbagai tool serbaguna, misalnya seperti Metahuman Creator yang belum lama ini diumumkan. Karena ini termasuk tool yang bisa digunakan secara gratis, Sameer mengatakan kalau akan ada semacam avenue baru dari konten buatan user.
“Saya rasa sebagian besar proses kreasi akan pada konten buatan user. Pengguna akan memiliki tool / alat yang sama dengan para kreator. Saya dapat melihat kalau banyak studio akan berfokus ke sana”, ungkap Sameer. “Begitu kamu memiliki produk inti, maka penggunamu kemudian mulai menggunakan beberapa hal keren yang sama seperti milikmu untuk membangun game sendiri. Saya terutama melihat bahwa dalam kasus game RPG di mana kamu merasa perlu untuk membuat karakter baru dan user dapat membuat karakternya sendiri ke dalam dunia atau IP tersebut. Saya rasa kamu akan melihat bagaimana pengguna akan lebih terbiasa dengan alat ini dan itu akan jadi perubahan besar.”
Saran yang Harus Diperhatikan Developer Indie
Bagian terpenting yang kami tangkan dari sesi wawancara ini adalah saran untuk diperhatikan developer indie dalam berkompetisi dan menciptakan game terbaiknya. Pertama Sameer mengatakan kalau pihak Epic Games punya komitmen untuk membantu lebih banyak kreator dalam mempermudah proses pengembangan game, ini termasuk memberikan bantuan berupa live tutor untuk mereka ingin belajar lebih dalam soal Unreal Engine. Intinya mereka ingin agar para developer bisa mendapat pemahanan penuh akan penggunaan Unreal Engine dan tidak takut untuk membuat langkah berani selama proses kreasi tersebut.
Selain bantuan dari publisher dan semacamnya, Stefan kemudian ikut menjelaskan kalau developer Indie tidak perlu merasa kompetitif atau semua melihat semua tim lain sebagai saingan mereka. Ini karena pasti ada saat di mana sebuah developer Indie harus mengambil keputusan berbeda selain hanya berfokus pada proyek impiannya sendiri, sebagai contoh seperti ikut terlibat dalam pekerjaan khusus di bawah developer yang lebih besar demi bisa mendapat sokongan dana lebih. Jadi selama ada peluang untuk berkolaborasi, maka itu adalah sesuatu yang harus dimanfaatkan demi bisa mendapat pengalaman, koneksi, serta bantuan untuk proyek sendiri.
Stefan kemudian melanjutkan “Saya rasa ada meningkatnya pemahaman kalau ada kekayaan seperti ini di luar sana dan untuk mendapatkannya secara efektif, kamu perlu bekerja sama dan hal baiknya adalah memiliki ruang teknologi bersama dengan Unreal Engine yang mana kamu bisa saling membantu dan memberi nasihat serta memahami bagaimana pasar beroperasi, sehingga ini bisa jadi sebuah kolaborasi yang bermanfaat, itu semua akan jadi sesuatu yang lebih terasa di masa depan karena studio Indie tidak bisa bertahan independen terus, mereka harus cukup dewasa untuk bekerjasama dengan satu sama lain dan juga harus melihat yang salah satunya mungkin punya infrastruktur lebih matang untuk menjadi publisher. Itu semua adalah yang sedang berjalan seperti sekarang bukan? Saya rasa lima tahun ke depan akan menunjukkan banyak kemajuan dalam bagian ini.”
Bagian lain yang harus diperhatikan oleh developer manapun adalah bagaimana mereka bisa membuat sebuah game yang bisa dimainkan dengan mulus dan punya nilai kuat. Dengan meningkatnya ekspektasi gamer modern, maka bisa memiliki game dengan optimisasi terbaik tanpa minimnya masalah teknis sudah jadi kewajiban tersendiri. Tidak hanya itu, game terutama harus punya nilai kuatnya sendiri yang terletak pada ide kreatif director dan timnya. Membuat sebuah ide kreatif saja tidak cukup, karena bagian terpenting setelahnya adalah bagaimana cara merealisasikan ide tersebut ke dalam sebuah game dan bisa memberi pengalaman bermain yang mengena.
Nah, itulah sedikit rangkuman wawancara dengan Stefan dari Streamline Media Group dan Sameer dari Epic Games. Kamu bisa simak podcast lengkapnya pada video yang sudah kami sertakan di bawah ini:
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post