Sup guys! Jadi ya, ini memang artikel yang cukup berbeda dari postingan kami selama ini atau lebih spesifiknya gua (Fadhil) sebagai salah satu jurnalis di GamerWK. Momen seperti ini rasanya memang lebih enak jika diungkapin dengan kata-kata yang lebih santai, meski gua mungkin masih bakal campurin dengan bahasa yang lebih baku.
Ok jadi inti dari artikel ini bisa dibilang adalah kilas balik dari perjalanan kami selama satu tahun terakhir sebagai media game baru di Indonesia. Awalnya gua bergabung dengan GamerWK menjelang akhir Desember 2020, jadi memang belum lama ini gua akhirnya sudah genap satu tahun menjadi jurnalis baru di media ini. Harus diakui kalau ini jadi sebuah tantangan tersendiri, karena kita berbicara soal memegang sebuah media baru dengan basis komunitas yang harus dibangun dari awal.
Tapi kami sangat bersyukur kalau GamerWK sudah berkembang cukup jauh dibanding tahun lalu dan akan terus berusaha untuk jadi lebih besar lagi. Sebelum membahas lebih dalam soal kilas balik perjalanan kami selama satu tahun terakhir, tidak ada salahnya untuk berkenalan terlebih dahulu dengan tim editorial kami.
Yup perkenalkan kembali, jadi nama gua Fadhil Baladraf dan sudah bergabung dengan GamerWK dari Desember tahun lalu. Meski lebih familiar dengan game konsol dan JRPG, tapi peran gua sebagai jurnalis solo di awal tentu membuat gua harus lebih beradaptasi dengan beragam topik dalam industri game secara luas. Kebiasaan ini masih gua jaga sampai sekarang, jadi selama ada topik atau pembahasan game dari platform apapun yang sekiranya cocok untuk dibuat, maka itu akan selalu gua pertimbangin.
Tapi kalau harus lebih spesifik, gua biasanya sering membuat berita, guide, atau ulasan dari game konsol dan mobile, terutama Genshin Impact karena seperti yang lu tahu gamenya memang ramai di Indonesia dan gak pernah sepi dari perbincangan. Selain berfokus membuat konten, gua juga suka mencari berbagai ide baru yang sekiranya bisa membuat GamerWK lebih menonjol sebagai media game dengan identitasnya sendiri. Kalau membahas soal hobi, tentu saja main game adalah salah satunya, apalagi yang datang dari genre JRPG sampai visual novel dengan cerita misteri yang selalu bikin penasaran.
Anggota kedua untuk saat ini di tim editorial GamerWK adalah Taufik Hidayat. Dia termasuk orang yang antusias mengikuti perkembangan teknologi, gaming, dan Japan pop culture. Termasuk fans berat dari MMORPG juga dan berharap kalau genrenya bisa bangkit lagi dan mendominasi seperti awal era 2000-an. Tidak cuma itu dia juga fans keras Love Live yang selalu batal pensi.
Artikel yang dia buat kebanyakan berkutat pada game-game mobile aka mobage bergaya anime terutama dari sisi guide Tier List dan cara untuk Reroll buat game-game yang baru rilis. Terkadang juga review game-game PC dan konsol, tapi lebih berfokus pada review gaming gear dan kemungkinan untuk hardware kedepannya. Bergabungnya Taufik ke GamerWK juga sangat membantu peran gua, karena sekarang kami bisa membuat lebih banyak konten sekaligus saling berbagi ide baru untuk mendorong perkembangan GamerWK.
Pencapaian Kami Selama Satu Tahun Terakhir
Meski termasuk media yang masih baru berdiri, gua sangat bersyukur kalau GamerWK bisa berkembang dengan baik selama satu tahun terakhir. Ini salah satunya juga berkat dukungan dari media partner kami yang tergabung dalam Digital Braves Media Group, karena dengan ini gua bisa terlibat dalam lebih banyak proyek dan berhasil mendapat pencapaian yang dirasa sulit untuk sebuah media game baru.
Mendukung Developer Lokal
Salah satu bagian dari pencapaian tersebut adalah bagaimana kami bisa terlibat dalam sekian banyak sesi wawancara eksklusif. Pertama karena termasuk media game Indonesia yang juga ingin memberikan highlight dari game buatan developer tanah air, kami berhasil menghubungi beberapa developer indie seperti Xelo Games yang diwakili Irfan Sarwono untuk membahas lebih lanjut dari game pertama mereka yaitu Escape from Naraka. Dari sana kami juga berhasil menghubungi beberapa developer lain seperti Mojiken Studio untuk membahas soal salah satu game Indonesia yang paling dinanti yaitu A Space for the Unbound, hingga Masshive Media yang masih sibuk menyiapkan game farming sim menawan Potion Permit.
Wawancara Eksklusif dengan Developer dan Figur Ternama
Setelah berusaha membangun hubungan dengan developer lokal, kami juga mulai mendapat lebih banyak kesempatan untuk terlibat dalam sesi wawancara dengan sebagian developer ternama di berbagai penjuru dunia. Mulai dari sesi wawancara pertama kami yang cukup meninggalkan impresi bersama Roll7 untuk game terbarunya yaitu OlliOlli World, hingga mendapat respon santai dan penuh makna dari Yoko Taro yang merupakan kreator dibalik salah satu franchise JRPG favorit kami yaitu NieR.
Wawancara dengan Yoko Taro bukan satu-satunya yang paling membuat gua antusias, karena tahun ini kami berkesempatan untuk mendapat insight lebih dalam dari Elden Ring bersama Yasuhiro Kitao dari From Software. Sekecil apapun detail dan informasi baru yang dibagikan dari Elden Ring selalu membuat penasaran, karena secara pribadi ini adalah game yang paling gua nantikan di 2022 dan bahkan punya keyakinan bisa jadi calon GOTY terkuat.
2021 juga menjadi tahun yang cukup aktif untuk franchise Monster Hunter, karena sepanjang tahun ini para fans sudah dimanjakan dengan rilis dua game terbaru yaitu Monster Hunter Rise dan Monster Hunter Stories 2: Wings of Ruin. Berbicara soal Monster Hunter Stories 2, kami juga sempat terlibat dalam wawancara dengan sang produser Ryozo Tsujimoto yang memberikan detail lebih jelas mengenai ide serta alasan di balik beragam perubahan dibanding seri sebelumnya.
Selain game, tidak ketinggalan kami mendapat kesempatan untuk mewawancarai rumah produksi dibalik tontonan seru. Salah satunya seperti DOTA: Dragon’s Blood yang melibatkan bincang-bincang dengan sang produser eksekutif Ashley Edward Miller hingga film seri live-action Cowboy Bebop bersama produser Andre Nemec. Menariknya dua wawancara ini sama-sama datang dari tontonan yang disuguhkan oleh Netflix, jadi kami sangat menantikan kesempatan yang sama di tahun 2022 nanti untuk beragam seri anime atau film baru lainnya.
Jika pembahasan soal game dan seri film / anime belum cukup, ada beberapa sesi wawancara yang berfokus pada tim developer spesifik juga. Tiga di antaranya yang paling berharga bagi kami adalah wawancara dengan developer That’s No Moon yang baru saja didirikan Michael Mumbauer, melihat kilas balik serta masa depan franchise Sonic bersama Takashi Iizuka yang merupakan pimpinan SONIC TEAM, hingga akhirnya melihat situasi dari PlayStation Studios Malaysia bersama Hasnul Hadi yang mana mereka sudah menemukan pijakan mantapnya di 2021 ini. Kamu bisa simak lebih banyak wawancara lain yang sudah kami rangkum DI SINI.
Sebagai penutup yang manis, kami juga cukup bangga bisa terlibat sebagai salah satu juri yang diwakilkan media partner di GamerBraves untuk ajang The Game Awards 2021. Ini adalah salah satu event penghargaan game paling bergengsi di dunia, jadi bisa mendapat hak untuk memberi vote akan game-game terbaik yang layak menjadi pemenang tentu adalah sebuah kesempatan yang berharga.
Konten Terbaik Kami Sepanjang 2021
Berbicara soal konten terbaik kami di 2021, sebenarnya setiap berita, review, artikel opini hingga guide yang kami buat adalah konten berharga. Ini karena kami ingin memberikan konten berkualitas kepada para pembaca sehingga mereka tidak merasa buang-buang waktu karena terkena clickbait atau sekedar melihat berita yang itu-itu saja. Karena inilah kami sebisa mungkin ingin membuat beragam konten berbeda yang belum disentuh oleh media game lokal lainnya, tapi di saat yang sama tetap memberikan informasi paling akurat dan terupdate.
Tentu saja ada juga beberapa berita yang cukup membawa keramaian tersendiri seperti bagaimana desainer karakter Azur Lane merasa kecewa dengan komunitas Genshin Impact, penetapan regulasi bermain game di China yang semakin ketat, hingga beberapa kontroversi lain seperti Tower of Fantasy yang sempat mencuri asset Honkai Impact 3 hingga mendorong rating dengan mengambil review Genshin Impact. Semua berita ini selalu jadi pembahasan menarik bagi kami sekaligus para pembaca, jadi di saat yang sama kami juga selalu memastikan agar semua informasi yang dicantumkan dalam artikelnya tidak saling berkontradiksi.
Artikel Favorit Tim Editorial GamerWK
Dari semua konten yang sudah dibuat sepanjang tahun ini, kira-kira mana yang paling tim kami favoritkan?
Ok pertama mungkin bisa dimulai dari gua dulu (Fadhil), khusus untuk tahun ini sebenarnya ada lumayan banyak artikel yang cukup berkesan bagi gua dan mungkin ada beberapa yang sampai lupa juga. Tapi setidaknya ada dua yang langsung terlintas di kepala yaitu yang pertama adalah review gua untuk Tales of Arise dan artikel opini kami yang membahas soal perkembangan industri game di Indonesia selama 10 tahun terakhir.
Khusus untuk review Tales of Arise memang berkesan karena pada waktu itu gua memang ditunjuk sebagai PIC (Person in Charge) utama untuk mereview gamenya. Karena itu gua dapat kesempatan untuk memainkan gamenya selama satu minggu lebih awal. Ini jadi kesempatan yang memang membuat gua sangat antusias, apalagi karena bisa memberi ulasan murni sebagai fans dari franchisenya yang punya ekspektasi cukup tinggi dan berhasil dijawab dengan kualitas manis.
Sedangkan untuk opini yang membahas soal perkembangan industri game Indonesia, gua merasa ini adalah artikel yang berarti karena cukup memberi gambaran kalau industri game di tanah air ternyata semakin berkembang ke arah yang lebih menjanjikan dan punya potensi untuk bisa lebih maju lagi. Lewat artikel ini gua bisa ungkapin kepada gamer lokal kalau sebenarnya lu sudah boleh merasa bangga.
Beralih ke Taufik, dia juga sudah ngasih dua artikel favoritnya yang ternyata berhubungan dengan guide main Tower of Fantasy dan panduan dasar reroll gacha di game mobile. Khusus untuk guide Tower of Fantasy yang katanya digadang-gadang jadi salah satu pesaing Genshin Impact, dia nyayangin kalau klaim seperti itu ditujuin untuk game yang masih rilis di China. Banyak orang yang bingung dan gak pengen ribet. Jadi kebetulan dia nemuin cara yang gampang untuk mainin Tower of Fantasy tanpa nomor HP atau KTP China dan cukup seneng bisa ngebantu orang buat ngakses gamenya dengan lebih gampang.
Sedangkan untuk panduan dasar reroll, ini adalah salah satu tips yang memang sering dia gua terapkan ketika mainin game mobile yang baru rilis. Mungkin gak banyak orang yang tau kalau reroll di setiap game mobile itu kurang lebih caranya sama dan itu-itu saja. Jadi jika lu pernah banyak baca artikel ini dan mungkin kebantu, dia mengaku sudah cukup seneng bisa bantu orang yang “luck” nya ampas buat maksain diri biar hoki.
Game Favorit dan Paling Mengecewakan
Postingan retrospect seperti ini rasanya kurang lengkap juga tanpa pendapat soal game yang rilis sepanjang tahun, jadi kami dari tim editorial GamerWK mutusin untuk pilih satu game yang paling difavoritkan sekaligus paling mengecewakan di 2021.
Pertama untuk gua sendiri (Fadhil), sebenarnya ada dua judul yang gua anggap sangat muasin hasrat main game di 2021 yaitu NieR Replicant ver.1.22474487139… dan Tales of Arise. Tapi akhirnya gua mutusin untuk pilih Tales of Arise karena ini memang game yang benar-benar baru dan bukannya sekedar versi remaster (meski NieR Replicant ver.1.22 memang lebih ke arah versi upgrade yang niat). Alasan gua milih Tales of Arise karena gamenya cukup ngejawab ekspektasi yang sudah tinggi di awal dengan kualitas jempolan. Overall ini memang game action JRPG yang solid, baik dari cerita yang lumayan menarik, tema romansa yang bikin baper, grafis memukau, gameplay seru dan intens, sampai grafis yang begitu manjain mata. Mungkin pilihan yang cukup bias juga karena gua sendiri memang fans lama dari franchise Tales.
Sementara untuk game terburuk / paling ngecewain adalah Battlefield 2042. Meski terlihat seperti game yang epik di semua trailer promosi, ternyata produk aslinya sendiri jauh di bawah standar. Untuk game yang dikembangin selama beberapa tahun lamanya sampai meniadakan konten single player, gua ngerasa terkejut saat tahu kalau gamenya sendiri punya banyak masalah teknis, perubahan sampai downgrade buruk ke sistem gameplay, dan semua itu dikemas dalam game yang masih dibanderol dengan harga penuh. Meski eFootball 2022 mungkin lebih layak disebut sebagai game yang lebih buruk di mata gua, tapi seenggaknya game itu tersedia gratis dan gak menuntut lu untuk ngeluarin uang sampai hampir atau tembus IDR 1 jutaan.
Beralih ke pilihan Taufik, dia ngasih tahu gua kalau game favoritnya tahun ini adalah Resident Evil Village. Semua aspek di game ini dia rasa jauh lebih baik dari seri-seri selumnya, mulai dari eksplorasi dan elemen aksi yang lebih leluasa, hingga villain ikonik yang gila-gilaan. Semua yang dikemas di game ini cukup buat dia enjoy selama mainin dari awal sampai akhir.
Sedangkan untuk game terburuknya dia pilih eFootball 2022. Mungkin ini karena ekspektasinya yang terlalu besar ketika dengar Konami mutusin untuk tidak rilis game sepakbola tahunan mereka, dan berfokus untuk mengembangkan eFootball 2022 yang dibangun dengan basis Unreal Engine. Hasilnya? Dia dapat gameplay yang tidak realistis serta kaku, kualitas grafis yang biasa saja bahkan terkesan buruk rupa, hingga minimnya fitur seperti game setengah matang menjadi paket lengkap mengapa gamenya layak dikritik pedas.
Harapan dan Target Kami di 2022
Kami tentunya ingin mengungkapkan apresiasi besar pada setiap pembaca GamerWK, karena berkat kalian kami punya semangat untuk terus membuat konten yang informatif dan harapannya bisa membantumu juga. Menjelang datangnya 2022 yang sudah semakin dekat, pastinya kami punya harapan besar agar bisa membawa GamerWK ke tingkat yang lebih tinggi lagi, baik dari basis komunitas / pembaca aktif serta pencapaian lainnya yang patut dibanggakan. Ada juga rencana untuk melakukan ekspansi, jadi siapa tahu saja kami akan memperbesar tim editorial dengan merekrut anggota baru nantinya.
Akhir kata, kami ingin mengucapkan terima kasih lagi karena sudah menjadi pembaca setia. Mari kita sama-sama sambut 2022 dengan antusiasme dan harapan tinggi akan tahun yang lebih spektakuler lagi!
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
@gamerwk_id
Discussion about this post